Ring Road Butuh Ratusan Miliar

Senin 16-02-2015,11:40 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

  BENGKULU, BE - Pembangunan ring road atau jembatan layang yang melintas di atas kawasan di cagar alam Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) Kota Bengkulu akan segera dibangun. Saat ini Pemerintah Provinsi Bengkulu tengah memperjuangkan anggarannya ke Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui APBN Perubahan tahun ini. Dana yang dibutuhkan tidak sedikit, yakni lebih dari seratus miliar. \"Berdasarkan penghitungan pada tahun 2010 saja membutuhkan anggaran Rp 96 miliar, kalau sekarang dipastikan diatas angka itu karena semua harga mengalami kenaikan,\" kata Asisten II Setda Provinsi Bengkulu, Ir Edi Waluyo SH MM. Dijelaskannya, setelah izinnya dikeluarkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya pada pertengahan Januari lalu, selanjutnya Pemprov diminta untuk melengkapi semua persyaratannya, seperti master plan, analisis dampak lingkungan (Amdal) dan sejumlah persyaratan lainnya. \"Sekarang semua persyaratannya sudah selesai dan sudah diserahkan ke Kementerian PU oleh Pak Gubernur bersama Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu,\" ungkap Edi Waluyo. Menurutnya, anggaran yang cukup besar tersebut tidak hanya untuk pembangunan jembatan layang diatas hulu Danau Dendam Tak Sudah yang mengubungkan Nakau dengan Air Sebakul tersebut, melainkan untuk pembangunan jalan daratnya dengan panjangnya mencapai 6,3 Km. Sedangkan untuk jembatan layangnya saja akan dibangun sepanjang 1,4 Km. \"Tidak bisa hanya membangun jalan layangnya saja, melainkan jalan yang menghubungkan Simpang Nakau ke jalan layang dan jalan dari simpang 4 Air Sebakul kearah jalan juga harus dibangun. Untuk menyelesaikannya tidak mampu hanya 1 tahun, diperkirakan antara 2-3 tahun jika anggarannya lancar,\" papar mantan Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu ini. Sebelumnya, rencana pembangunan ring road tersebut mendapat penolakan dari masyarakat Lembak Kota Bengkulu. Mereka menolak karena air Danau Dendam Tak Sudah dipastikan kering jika hulunya dibangun jalan. Namun Pemerintah Provinsi Bengkulu memastikan bahwa jalan layang yang dibangun tersebut sama sekali tidak menyentuh air, sehingga tidak akan membendung air yang akan mengalir ke danau tersebut. Jalannya dibangun sekitar 1-2 meter di atas air sehingga dipastikan tidak mempengaruhi pasokan air. \"Sekarang semua masyarakat Lembak sudah setuju semua, karena jalan itu sama sekali tidak menyentuh permukaan air. Yang menyentuh air masuk kedalam rawa-rawa itu hanya tiangnya saja dan jumlahnya pun diperkirakan tidak terlalu banyak,\" pungkasnya. (400)

Tags :
Kategori :

Terkait