BENGKULU, BE - Meski pelaksanaan pemanfaatan aset Mess Pemda Provinsi Bengkulu molor dari jadwal yang direncanakan Januari lalu, namun Pemerintah Provinsi Bengkulu terus berupaya agar lelang dapat segera dilaksanakan. Hal itu dikarenakan kondisi Mess Pemda akan semakin rusak bila ditelantarkan dalam waktu yang cukup lama, sedangkan anggaran untuk pemeliharaannya tidak dianggarkan. Gubernur Junaidi mengungkapkan, jika tidak ada kendala lain, maka Mess Pemda itu akan dilelang paling lambat akhir bulan Februari ini. Sebab berbagai persiapan sudah dilakukan, termasuk membentuk panitia lelang dari Pemerintah Provinsi Bengkulu. \"Insya Allah bulan ini dilelang, karena panitia lelangnya sudah saya SK-kan,\" kata Junaidi. Menurutnya, belum dilaksanakannya lelang hingga saat ini bukan dikarenakan ada unsur kesengajaan dari Pemerintah Provinsi Bengkulu, melainkan terganjal aturan. Sebab, sebelum dilelang Mess Pemda tersebut harus diaudit dulu oleh konsultan ahli untuk mengetahui nilai aset yang dimiliki. Audit itu sudah dilakukan sejak pertengahan November hingga akhir Desember 2014 lalu. Selain audit, Pemprov juga harus menyiapkan persiapan lainnya, seperti pembentukan panitia lelang yang langsung di-SK-kan oleh gubernur. \"Perlu diketahui bahwa lelang pemanfaatan aset ini berbeda dengan lelang pengadaan barang dan jasa, karena hasrus disiapkan aturannya terlebih dahulu sebelum lelang dimulai. Ini menyangkut kerjasama yang cukup panjang dan kita tidak menginginkan dikemudian hari timbul masalah atau suatu hal yang merugikan pemerintah daerah. Karena kehati-hatian itulah membutuhkan proses lama dan waktu yang cukup panjang,\" bebernya. Setelah diserahkan kepada pihak swasta nanti, Mess Pemda sendiri dirancang setara dengan hotel bintang 4 dan akan dibangun sejumlah fasilitas seperti kolam renang dan fasilitas pendukung lainnya. Pembangunan fasilitas tambahan tersebut menjadi tanggungjawab pihak kedua pemenang lelang. \"Maunya kita Mess Pemda itu setara dengan hotel bintang 4 dan kita harap tingkat huniannya perbulan rata-rata diatas 70 persen kamar terisi,\" kata Pelaksana tugas (Plt) Sekda Provinsi Bengkulu, Drs H Sumardi MM. Berdasarkan hasil penghitungan nilai aset yang dilakukan konsultan beberapa waktu lalu, nilai aset milik Pemprov sebesar Rp 47 miliar dan investor pemenang lelangnya nanti berkewajiban untuk mengembangkan Mess Pemda tersebut senilai Rp 15 miliar. Pemerintah Provinsi sendiri akan menetapkan dua pendapatan dari pengelolaan Mess Pemda yang terdapat di kawasan objek wisata Benteng Malborouht tersebut, yakni kontribusi tetap yang diberikan setiap bulannya dan bagi hasil yang disetorkan ke pemprov setiap akhir tahun berjalan. \"Nanti yang masuk ke kas daerah ada kontribusi tetap dan bagi hasil, tapi besaran atau persentase bagi hasilnya belum kita tentukan karena masih dibahas,\" terangnya. Sistem pengelolaannya kepada pihak kedua juga dirancang dengan sistem kontrak jangka panjang, untuk tahap pertama dikontrak selama 20-30 tahun dengan evaluasi dilakukan setiap 5 tahun sekali. Pihak kedua yang berminat mengelola Mess Pemda itu sendiri tergolong baik, karena sejauh ini setidaknya ada 7 pengusaha hotel yang menyatakan siap mengelolanya. Ketujuhnya adalah Syahid Hotel, Aston Hotel, Sekotong Group, Horizon Hotel, Sarton Hotel dari Jakarta, dan dua pengusah hotel lainnya berasal dari Bandung. \"Nanti semua pengusaha hotel yang berminat, harus ikut lelang, karena prosesnya tidak bisa ditunjuk langsung. Dan peserta lelang sendiri bisa diikuti oleh semua pengusaha hotel di Indonesia yang memenuhi kriteria atau persyaratannya,\" tandas pejabat yang akrab disapa Kombes ini.(400)
Gubernur Janjikan Lelang Mess Pemda
Jumat 13-02-2015,10:00 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :