BENGKULU, BE - Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah SAg MPd, kemarin siang membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Bengkulu, yang dilaksanakan di Aula Asrama Haji Bengkulu. Hadir dalam Muswil ini Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia, yang diwakili Sekjen DMI, Dr KH Imam Addaraqutni MA, Kakanwil Kemenag Provinsi Bengkulu diwakili Kabag TU, Drs H Mulya Hudori MPd, jajaran Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu dan pengurus DMI Provinsi dan kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu. Dalam kesempatan itu, gubernur menyatakan keprihatinannya terhadap pengurus masjid yang ada di Provinsi Bengkulu ini khususnya masjid yang terdapat di pedesaan, masjidnya megah namun minim jemaah. Ia bahkan pernah menemukan masjid yang jemaah salat Jumatnya kurang dari 15 orang saat ia melakukan kunjungan ke daerah-daerah. \"Ada beberapa penyebab yang membuat masjid tidak berpenghuni, pertama, dikarenakan persepsi atau pemikiran masyarakat mengganggap bahwa masjid hanya untuk tempat ibada melaksanana salat, sehingga ketika tidak salat maka masjid tersebut dikunci sehingga tidak ada aktivitas lain. Kedua, adanya pergeseran nilai karena manusia semakin disibukkan dengan perekonomian, sehingga lalai akan tugasnya terhadap Allah dan sama sekali tidak terpikirkan untuk memakmurkan masjid,\" ungkapnya. Karena itu, ia berharap kepada pengurus DMI tersebut untuk terus melakukan sosialisasi agar masjid tidak hanya tempat ibadah, namun juga bisa dijadikan pusat pendidikan anak usia dini (PAUD). Selain kepada pengurus DMI, ia juga berharap kepada BKMT masjid untuk terus melakukan program-program guna memakmurkan masjid, bukan hanya sekadar berlomba-lomba membangun masjid semegah-megahnya. \"Sesuai dengan tema Muswil kali ini, Revitalisasi dan Realisasi Masjid sebagai Pusat Pemberdayaan Ummat, ini harus diterapkan dan pemerintah pun terus berupaya untuk membantu pembangunan masjid sesuai dengan kemampuan,\" lanjutnya. Untuk tahun ini, Pemprov sendiri sudah mengalokasikan anggaran untuk bantuan pembangunan masjid sebesar Rp 1,9 miliar melalui APBD Provinsi Bengkulu. Hanya saja anggaran tersebut ditolak dan dicoret Mendagri saat melakukan verifikasi beberapa waktu lalu. \"Pun dicoret, kita akan upayakan bantuan untuk masjid ini melalui CSR perusahaan, karena sejauh ini perusahaan sudah sangat banyak di daerah ini,\" tukasnya. Di bagian lain, Sekjen Dewan Masjid Indonesia, Dr KH Imam Addaraqutni MA mengutarakana bahwa belum adanya persamaan persepsi atau pandangan mengenai masjid merupakan salah satu faktor yang menyebabkan masjid menjadi sepi. Selain itu juga dikarenakan pergeseran budaya dan nilai budaya yang membuat masyarakat Indonesia semakin terlena dan semakin mengabaikan kewajibannya untuk memakmurkan masjid. \"Sekitar tahun 80-an, orang-orang berkumpul di masjid mengaji, belajar dan membedah isi Al Qur\'an, namun belakangan ini orang sudah enggan mendatangi masjid. Mereka baru ke masjid hari Jumat, bahkan ada yang ke masjid hanya saat Idul Adha dan Idul Fitri saja. Kenapa demikian, karena manusia semakin disibukkan dengan urusan dunia yang tak pernah habis ini,\" bebernya. Karena itu, ia juga menegaskan agar pengurus DMI Provinsi Bengkulu untuk bekerja keras mensosialisasikan kepada masyarakat untuk kembali menghidup dan memakmurkan masjid. Tidak hanya mengajak masyarakat yang sudah berumur atau tua, melainkan generasi baru seperi remaja dan anak-anak.(400)
Gubernur Buka Muswil DMI
Kamis 29-01-2015,12:20 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :