BENGKULU, BE - Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu menyorot keberadaan para honorer di RSUD M Yunus Bengkulu. Hal tersebut dikarenakan banyak laporan dari masyarakat, bahwa keberadaan tenaga honorer lebih dari 200 orang tersebut tidak membuat pelayanan di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Bengkulu itu menjadi lebih baik. Adanya para honorer ini juga dinilai memperbesar pengeluaran rumah sakit yang harus dibayar setiap bulannya, sedangkan rumah sakit sendiri sudah memiliki karyawan yang berstatus PNS melebihi kebutuhan. \"Kita memang sudah banyak mendapatkan laporan dari masyarakat. Sebelum bertindak terlalu jauh, dalam waktu dekat ini kami akan turun ke rumah sakit untuk melihat kenyataannya di lapangan,\" kata Wakil Ketua Komisi IV, Riswan Very SE kepada BE, kemarin. Menurutnya, pihaknya akan meminta data pengeluaran setiap bulannya untuk membayar gaji para honorer tersebut dan membandingkannnya dengan tugas dan tanggung jawab yang dijalankan. Jika dinilai tidak sesuai atau memberatkan anggaran, maka tidak menutup kemungkinan pihaknya akan merekomendasikan agar ratusan honorer itu dipangkas. \"Nanti kita lihat dulu seperti apa datanya, kalau memang nanti terbukti memberatkan sedangkan perannya hanya duduk-duduk saja, ya untuk apa dipertahankan dan lebih baik dibebastugaskan saja,\" ungkapnya. Diakui Politisi Nasdem ini, ia bersama anggota Komisi IV lainnya komitmen ingin menyehatkan rumah sakit tersebut, sehingga mampu membeli atau memperbaiki alat yang dibutuhkan, memberikan pelayanan pribadi kepada pasien dan terbebas dari pengeluaran mubazir. \"Intinya kita ingin rumah sakit itu sehat, kalau anggarannya hanya dihabiskan untuk membayar gaji honorer, kapan rumah sakit itu akan bangkit dan ini harus menjadi perhatian kita semua,\" ujarnya. Selain itu, lanjut Riswan, pihaknya juga akan menyelidiki kebenaran informasi bahwa para honorer di RSMY tersebut sebagian besar merupakan titipan dari pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu. Hal ini juga membuat para honorer tidak menjalankan tugasnya dengan baik, banyak yang sombong dan tidak ramah terhadap pasien. \"Nanti kita terlusuri semua informasi itu, karena kami sebagai wakil rakyat juga tidak boleh gegabah jika belum mendapatkan yang sebenarnya,\" bebernya. Tidak hanya mencari informasi tentang keberadaan tenaga honorer, Komisi IV yang diketuai Parial SH ini juga akan mengecek sejumlah alat kesehatan yang selama ini banyak dikeluhkan masyarakat, seperti alat rontgen dan sejumlah alat lainnya banyak yang rusak. Jika terbukti, Komisi IV akan memanggil manajemen RSMY untuk mencarikan solusi masalah tersebut. \"Kita tidak mau lagi rumah sakit itu tersandera banyaknya masalah, karena masalah itu harus dicarikan jalan keluarnya sehingga ke depan rumah sakit itu bisa sehat,\" paparnya. (400)
Dewan Sorot Honorer RSMY Bengkulu
Jumat 31-10-2014,12:00 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :