Perencanaan Kurang, SDM Lemah

Selasa 01-07-2014,14:15 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Sidang Paripurna DPRD Kota Bengkulu tentang Pengesahan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Anggaran Tahun 2013 akhirnya tuntas. Secara umum, DPRD Kota menilai kinerja Pemerintah Kota kurang perencanaan yang matang. \"Kalau kita lihat, belum teralisasinya target PAD (Pendapatan Asli Daerah) karena 2 faktor. Pertama karenanya kurangnya perencanaan. Kedua karena SDM kita yang lemah. Ini jadi PR agar Pemerintah Kota dapat membenahinya,\" kata Juru Bicara Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Bengkulu, Sofyan Hardi SE, kemarin. Karenanya dua persoalan tersebut, Sofyan melanjutkan, Pemerintah Kota akhirnya menjadi lemah dalam mendata potensi PAD yang ada. DPRD Kota mendesak agar peningkatan kualitas SDM ini dipercepat agar pembangunan di Kota Bengkulu tidak lagi tersendat. \"Sementara kota-kota lain sudah memasukkan teknologi tinggi dalam manajemen tata pemerintahannya. Kita masih jauh dari profesional. Kita perlu penyesuaian tata kelola dengan teknologi modern. Agar PAD kita bisa terdongkrak signifikan. Bila sarana itu sudah kita siapkan, kita harus memberikan sanksi kepada SKPD yang tak mencapai PAD,\" imbuhnya. Dewan juga berharap agar Pemerintah Kota dapat melakukan evaluasi terhadap kenaikkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Pasalnya, kenaikkan tarif PBB secara signifikan membuat warga belum siap dan masih sulit untuk menerima besaran pajak tersebut. \"Kita juga meminta kepada Pemerintah Kota untuk mensosialisasikan hal ini melalui media agar masyarakat tahu kenapa naik dan berapa kenaikkan yang sebenarnya. Karena sekarang ini banyak yang tidak menerima kenaikkan PBB secara signifikan,\" tutupnya. Wakil Walikota Ir Patriana Sosialinda menyampaikan rasa terima kasihnya atas masukan-masukan yang disampaikan oleh kolektif DPRD Kota Bengkulu tersebut. Ia mengakui, hanya Rp 55 miliar PAD yang dihasilkan Pemerintah Kota dari Rp 80 miliar yang ditargetkan. \"Makanya saya minta Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dapat bersinergi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk membuat terobosan pengelolaan pariwisata kita. Kita harus bisa cari duit. Dan pariwisata ini lah yang mungkin untuk menjadi andalan kita,\" pungkasnya. Wawali menyatakan, diantara yang bisa dikembang dari sektor pariwisata adalah pengelolaan Pantai Panjang. Ia memberikan contoh, hingga saat ini belum ada konsep yang jelas untuk mengumpulkan PAD dalam jumlah besarm termasuk dari sektor pariwisata. \"Gali semua potensi. Kembangkan ekonomi kreatif kita. Pariwisata itu bukan urusan ecek-ecek. Tapi herannya tidak ada pengembangan kulit lantung atau jeruk kalamasi saat ini.  Mudah-mudahan ini nanti akan menjadi semangat kita, bukan hanya sekadar gagasan,\" pungkasnya. (009)

Tags :
Kategori :

Terkait