BENGKULU, BE - Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu menargetkan produksi kedelai mencapai satu setengah ton per hektarnya di tahun 2014. Demikian disampaikan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu, Ir Edi Nevian saat dikonfirmasi, kemarin.
Untuk mencapai target itu, kemarin Distan Provinsi Bengkulu melakukan rapat koordinasi yang bertujuan untuk menyamakan persepsi dari Kementerian Pertanian hingga ke kabupaten/kota. Dan dalam kesempatan itu, juga dihadiri staf ahli kependudukan dan otonomi daerah Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Ir Maxdeul Sola. Dengan harapan, bersama-sama untuk meningkatkan kedelai di Provinsi Bengkulu dan secara rasional.
\"Bersama-sama melakukan program pengembangan kedelai pada daerah-daerah transmigrasi. Dan Menakertrans sudah menyiapkan lahan daerah transmigrasi di Provinsi Bengkulu,\" katanya.
Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bengkulu, potensi lahan transmigrasi Provinsi Bengkulu berjumlah 1.480 Ha, terdiri dari UPT Tj Agung, Kecamatan Tetap Kabupaten Kaur dengan potensi lahan kering seluas 150 Ha, UPT Kedataran Kecamatan Maje Kabupaten Kaur potensi lahan kering seluas 150 Ha. Tanjung Aur Kecamatan Pino Raya Bengkulu Selatan seluas 200 Ha, Mukomuko UPT Lubuk Talang Kecamatan Malin Deman dengan potensi 100 Ha, UPT Muara Sanyan, Ketahun Bengkulu Utara seluas 150 Ha, UPT Pelabi, Pelabi Lebong 100 Ha, UPT Bandar Agung Tapos, Lebong 100 Ha, UPT Bukit Merbau PUT Rejang Lebong 150 Ha, UPT Sungai Petai, Talo Kecil Seluma 150 Ha, UPT Napal Melintang Ulu Talo 115 Ha, Pagar Banyu Ulu Talo 115 Ha. \"Sementara pengembangan lahan untuk pengelolaan kedelai Bengkulu diprediksi mencapai 4 ribu hektar,\" katanya.
Pengelolaan itu, lanjut mantan Kadispora itu, akan dilakukan di 6 kabupaten tersebut terkecuali kota. Proses pengembanganya, petani akan dibantu subsidi kedelai, penyiapan benih dilakukan PT Pertani, dan pengelolaan itu Distan akan melakukan pengawalan dengan menurunkan penyuluh pertanian di lapangan. Pengembangan kedelai ini, mulai dilakukan bulan depan, dan benih kedelai akan disubsidi.
Harapan kita dengan pengelolaan pengembangan kedelai ini supaya dengan adanya Rakor seperti ini formasi kedelai baik meningkat, target hasil kedelai minimal 1 ton/ha.
Hanya saja sambungnya, untuk pengembangan kedelai banyak ditemukan permasalahan pelaksanaan kegiatan SL-PTT kedelai se-Provinsi Bengkulu, yakni penyediaan dan penyaluran benih kedelai vareietas unggul belum memenuhi 6 tepat. Yakni tepat waktu, tepat tempat, tepat jenis, tepat jumlah dan tepat harga dan mutu, sistem penyediaan benih kedelai belum berjalan optimal sehingga penyediaan tidak sesuai jadwal tanam. Peningkatan produksi benih bermutu perlu perencanaan secara tepat sesuai jadwal tanam dan pengawalam dalam proses produksi dan distribusi secara ketat. Terbatasnya produsen benih kedelai skala besar, yang berkembang skala usaha kecil (penangkar) dengan permodalan dan teknologi terbatas dan banyak lagi.
Di sisi lain, Ir Maxdeul menuturkan, Kemenakertrans bukan hanya mengurus transmigrasi saja karena setelah kita lihat, tenaga kerja di dalamnya juga mengatur petani yang harus dilindungi dan harus diciptakan untuk mendapatkan kehidupan layak, yang saat ini dilakukan kementerian saat ini. Kemenakertrans, akan melakukan tanaman padi untuk menciptakan lapangan kerja.
\"Dalam konteks tenaga kerja, tidak ada larangan, dalam jumlah produksi, tugas dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, dan
bagaimana mengembangan lahan transmigrasi yang diserahkan dan berapa jumlah manusia yang dikerjakan, menjadi domain Nakertrans,\" bebernya.
Ia berharap dengan adanya kerjasama ini, mampu meningkatkan kesejahteraan dan hidup layak serta meningkatkan komoditas pertanian. (247)