BENGKULU, BE - Pengurus Asosiasi Pertambangan Batubara (APBB) Provinsi Bengkulu, kemarin (4/3) dikukuhkan oleh Wakil Gubernur Bengkulu, Sultan Bachtiar Najamudin. Adapun pengurus baru yang dikukuhkan untuk masa periode 2014-2017 itu adalah Ketua dijabat oleh Debby Hussy, Wakil Ketua I Wisuadas, Wakil Ketua II Yanto SG, Sekretaris Faizal Ansori, Bendahara Ali Hardi dan Wakil Bendahara Julimardi serta sejumlah pengurus lainnya.
Pengukuhan ini dilakukan di Kemuning Mercusuar Resto Pantai Panjang Bengkulu yang dihadiri oleh Danrem Kol Inf Achmad Sudarsono, Waka Polda Kombes Pol Drs Adnas MSi, Ketua PWI Bengkulu Sukatno SPd, Bupati Benteng H Ferry Ramli SH MH, Kapolres Bengkulu AKBP Iksantio Bagus Pramono MH, Kadis ESDM Provinsi Bengkulu, kepala BLH kota dan sejumlah pengurus APBB lainnya.
Pengurus yang baru ini terpilih merupakan hasil rapat umum anggota APBB yang digelar pada 21 Februari lalu. Dengan dikukuhkannya pengurus yang baru tersebut, maka secara otomatis pengurus yang lama habis masa jabatannya.
Dalam kesempatan itu, Ketua APBB yang baru, Debby Hussy menyatakan bahwa ia akan bekerja keras untuk mengevaluasi kinerja pengurus APBB diperiode sebelumnya. \"Kinerja atau program yang baik akan kita tingkatkan, jika buruk akan kita tinggalkan,\" katanya.
Selain itu, ia juga menyadari bahwa selama ini bantuan sosial kemasyarakatan yang disalurkan APBB kepada masyarakat belum berjalan dengan maksimal dikarenakan masihnya anggota APBB yang belum sepenuhnya mematuhi aturan APBB. \"Kami menyadari bantuan sosial kemasyarakatan belum maksimal, ke depan kami akan penegakkan aturan terhadap anggota kami yang tidak patuh,\" tegasnya.
Ia juga meminta masyarakat untuk tidak memandang pertambangan barubara merupakan pertambangan yang membawa masalah, karena dampak yang diakibatkan dari galian tambang tersebut. Karena keberadaan tambang batubara sendiri memberikan manfaat yang cukup besar terhadap daerah ini.
\"Jangan dilihat sebelah mata bahwa pertambangan batubara pembawa masalah, namun masyarakat juga harus tahu bahwa izin yang didapat tentu sudah dikaji dengan matang yang bermanfaat bagi ngara dan daerah ini,\" ungkapnya.
Meskipun beban yang dikenakan pihak PT Pelindo di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu dinilai memberatkan pertambangan, namun Debby mengaku tetap berusaha untuk mematuhi aturan yang diterapkan Pelindo tersebut.
\"Kami terus berupaya meskipun pelindo yang memberatkan dan di pelabuhan masih banyak kekurangan. Selain itu, saya juga berterimakasih kepada segenap pengurus sebelumnya kepada pemerintah provinsi, kapolda dan jajarannya yang terus membimbing kami, sehingga bisnis batubara ini dapat terus berkembang,\" tutupnya.
Sementara itu, Wakil Kapolda Bengkulu Kombes Pol Drs Adnas MSi menyampaikan harapannya agar keberadaan APBB akan menjadi angin segar membawa manfaat besar, baik bagi anggotanya, masyarakat, maupun bagi kemajuan daerah ini.
\"Harapan saya, APBB ini bisa membawa aspirasi semua pihak, membawa nilai tambah untuk meningkatkan perekonomian menjadi lebih baik dan lebih maju,\" harapnya.
Di sisi lain, ia juga meminta pengurus APBB yang baru untuk menjalin komunikasi dan koordinasi dengan semua pihak, sehingga tidak ada kesan yang negatif terhadap pengurus yang baru tersebut. \"Kuncinya adalah komunikasi dan koordinasi, jika dua hal itu dapat dijalankan, maka tidak ada masalah yang tak bisa diselesaikan,\" singkatnya.
Di bagian lain, Wakil Gubernur Bengkulu, Sultan B Najamudin mengucapkan selama kepada pengurus yang baru dikukuhkan tersebut sembari berharap dapat meningkat perekonomian di Provinsi Bengkulu. \"Harapan kita semua, daerah ini jangan penonton. Jika pertambangan mendapatkan keuntungan yang besar, setidaknya masyarakat di daerah ini juga ikut merasakan manfaatnya,\" tukasnya. (400)