Bahkan, awalnya dia berpikir tidak bisa melanjutkan syuting. Masalahnya sangatlah berat. Dia harus memberi semangat kepada anggota tim marching band. Padahal, dia sendiri butuh semangat. \"Saya lagi rapuh banget waktu itu. Tapi, saya nggak mau jadi artis yang ngerepotin. Karena ada masalah, terus nggak maksimal. Saya menenangkan diri,\" terangnya. Jadi, ketika sampai di hotel, barulah dia menangis sejadi-jadinya. Dia berdoa supaya esok harinya diberi kekuatan dan memiliki semangat. \"Saya yang jadi pelatih anak-anak ini. Kalau saya nggak semangat, mereka gimana nanti, ya kan?\" lanjutnya.
Ketika itu pun dia harus melakoni adegan di sungai yang konon masih dihuni banyak buaya. Malah sampai disiapkan pawang buaya. \"Kenapa harus sungai itu, sih. Pikiran saya udah macem-macem. Gimana anak saya kalau nanti ada buaya beneran,\" ceritanya.
Sempat ada break syuting dan dia pulang ke Jakarta. Kemudian, kabar soal perceraiannya pun mulai terkuak media. Ketika kembali lagi ke Bontang untuk melanjutkan syuting, barulah semua kru tahu. \"Mereka semua meluk saya. Nangis lagi. Mereka tanya kenapa saya menyembunyikan ini,\" kenangnya. Titi bilang, dirinya tidak berterus terang karena takut menunda syuting. Sebab, pekerjaan itu melibatkan banyak orang. Sekarang dia merasa lega. Lagi pula, film tersebut pada 29 Januari dirilis di bioskop. (jan/c11/nda)