Radar Bali (JPNN Group) melaporkan, empat mobil listrik, dari 16 yang direncanakan, sudah terparkir di kawasan pariwisata Bali Tourism Development Corporation (BTDC), Nusa Dua, kemarin. Untuk mengisi daya listrik, juga disiapkan 12 stasiun pengisian mobil listrik (SPML). \"Memang sudah datang beberapa jenis mobil listrik yang akan dipakai di arena KTT APEC,\" ungkap Dirut PT BTDC Ida Bagus Wirajaya, Rabu (2/10). Menurut Wirajaya, mobil listrik itu datang Senin malam (30/9). Jumlahnya empat unit yang untuk sementara diparkir di dua tempat. Dua unit diparkir di belakang kantor BTDC, berjenis sport layaknya Lamborghini dan jenis MPV mirip Toyota Alphard. Dua unit lagi berada di sentral parkir BTDC berjenis mikrobus yang ditempeli stiker BRI dan MPV putih yang ditempeli stiker Pertamina.
Pantauan Radar Bali, yang mirip Lamborghini berwarna kuning ini diberi nama Selo, sedangkan yang seperti Alphard bernama Gendhis. Bila diamati lebih detail, di bodi samping Selo dan Gendhis masing-masing bertulis Persembahan Kupu-Kupu Malam, Auto Fashion dan Auto Custom. Juga bertulis 100 Persen Perajin Mobil Jogja.
\"Rencananya Pak DI (Menteri BUMN Dahlan Iskan, Red) selama APEC pakai mobil ini (Selo dan Gendhis, Red),\" ujar Kadiv Operasional Gede Suparwata ketika mendampingi melihat-lihat dua mobil yang terparkir di belakang kantor BTDC kemarin.
Mengenai stasiun pengisian mobil listrik alias charging station electric vehicle, Dirut PT BTDC Ida Bagus Wirajaya menyebutkan, PT PLN yang menyediakannya. Saat ini ditempatkan di sentral parkir 10 unit dan di kawasan Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) yang dijadikan tempat KTT APEC.
Jika untuk transportasi darat tersedia mobil listrik, BTDC juga menyiapkan helipad (landasan helikopter) di kawasan pariwisata untuk angkutan udara spesial. Rencananya, helipad itu bisa untuk landasan helikopter jenis Chinook Boeing 407, yang mengangkut Presiden Amerika Serikat Barack Obama. \"Helipad ini permintaan pemerintah. Kami hanya menyiapkannya,\" ujar Wirajaya.
Menurut dia, helipad yang lokasinya di Pulau Peninsula ini dibangun dua bulan dengan anggaran Rp 2 miliar. Pembagunannya selesai dua hari lalu. Diameter helipad mencapai 52,5 meter. Helikopter Chinook yang memiliki dua baling-baling bisa mendarat di sana. \"Kalau dibutuhkan, semisal untuk emergency, helipad ini bisa digunakan,\" ujarnya.
Selain helipad, untuk transportasi udara, pihak Angkasa Pura membangun lapangan parkir jet pribadi selebar 8 hektare di sisi selatan landasan pacu pesawat Bandara Ngurah Rai. Pembangunan dimulai Juni lalu. Landasan ini sudah selesai dan siap menampung 14 jet pribadi. \"Semua sudah selesai dan siap pakai sekarang,\" kata Kabaghumas Bandara Alfasyah kemarin.
Acara konferensi dipusatkan di Hotel Sofitel, Nusa Dua. Hotel yang dikerjakan kurang dari dua tahun ini memiliki retreat. Ini adalah tempat pertemuan 21 kepala negara. Tentu saja termasuk Presiden Amerika Serikat Barrack Obama. Gedung retreat berluas 700 meter persegi. Posisi retreat ada di tengah hotel dan menghadap langsung ke laut Nusa Dua. Dengan demikian, tamu negara yang nanti tiba bisa menikmati panorama laut yang terhampar pasir putih.
Jalan menuju retreat dilengkapi taman dan jalan setapak. Venue KTT APEC ini sangat kental dengan arsitektur Bali. Mulai lobi hotel sudah terpatri ukiran dan ornamen Bali lainnya.
Tempat menginap delegasi yang mencapai 9.250 orang dikonsentrasikan di sejumlah hotel di kawasan BTDC. Salah satunya di hotel Blok N 5 BTDC. Kendati begitu, Kepala Divisi BTDC Gede Suparwata menyatakan hotel di kawasan BTDC tidak sepenuhnya menampung tamu undangan. Ini karena kapasitas yang terbatas dan tidak memuat seluruh tamu undangan.
Sebagai alternatif, mereka diinapkan ke luar BTDC, tapi masih di kawasan Nusa Dua. Misal di seputar Tanjung Benoa. \"Pokoknya tamu tidak sampai keluar Nusa Dua atau Kuta Selatan. Yang jelas, hotelnya minimal bintang empat plus. Standarnya sih bintang lima,\" ucap Parwata. (tim radar bali/JPNN/c2/kim)