Mereka yang Terbaik pada Wisuda ke-70 Unib
ARI APRIKO,
Kota Bengkulu ============================================================
RASA senang bercampur haru, terlukis di raut muka Yulis Budiman MSi dan Atik Rodiawati SPd pada acara wisuda ke-70 Universitas Bengkulu, kemarin. Hal tersebut karena dari 277 wisudawan S2 pada acara wisuda tersebut Yulis Budiman MSi dengan konsentarasi Manajeman Agribisnis keluar sebagai lulusan terbaik dengan IPK 3,96. Sementara itu Atik Rodiawati SPd program studi Pendidikan Matematika, menjadi lulusan terbaik dari 823 wisudawan S1 Universitas Bengkulu, dengan IPK 3,89. Menurut Yulis yang sehari-harinya mengajar ilmu pertanian di 3 sekolah yang ada di Kabupaten Rejang Lebong, dalam memperoleh gelar terbaik tersebut hanya 2 kalimat yang selalu ia pegang dari dulu, yaitu bagaimana memanajemen waktu yang baik dan jangan pernah menunda pekerjaan. \"Hanya dua itu yang selama ini menjadi kunci saya. Jika kedua hal tersebut sudah dilakukan, maka otomatis yang lain akan mengikuti,\" ungkap Yulis. Yulis menjelaskan, yang lain akan mengikuti itu, antara lain disiplin, kerja keras dan lain sebagainya. Dalam menyelesaikan studi S2-nya tersebut, bapak 2 anak ini hanya membutuhkan waktu 17 bulan. Karena manajeman waktu dan tidak pernah menunda pekerjaan tersebut studi S2 yang ia tempuh tidak mengahalangi aktivitasnya sebagai seorang tenaga pengajar di Curup. Sementara itu Atik Rodiawati, mengakui jika selama ini pola hidup disiplin selalu ia terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dan dalam memperoleh lulusan terbaik tersebut, kunci yang ia pegang adalah mengikuti sistem dan peraturan yang telah ditetapkan karena menurutnya sistem dan peraturan dibuat karena sudah teruji dan jika diikuti pasti akan baik. \"Ilmu matematika sedikit berbeda dengan ilmu lainnya. Matematika bukan dihafal namun dipahami. Karena jika kita sudah paham, maka semuanya akan terasa mudah,\" terang Atik. Setelah menamatkan S1 ini, Atik mempunyai keinginan untuk melanjutkan pendidikan S2, namun jika tidak melanjutkan pendidikan, ia berencana untuk kembali ke Kepahiang untuk mengamalkan ilmu yang ia dapat selama masa kuliah di daerah kelahirannya. (**)