BENGKULUEKSPRESS.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bengkulu menggelar debat publik ketiga antara pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu pada malam Kamis, 21 November 2024. Debat ini menjadi panggung terakhir bagi calon-calon untuk memaparkan visi dan misi mereka menjelang Pemilihan Gubernur (Pilkada) 2024.
Pada debat pamungkas ini, pasangan calon nomor urut 2, Rohidin Mersyah-Meriani (Romer), menyentil jargon "Bantu Rakyat" yang digunakan oleh pasangan calon nomor urut 1, Helmi Hasan-Mian.
Rohidin mengkritik bahwa jargon tersebut tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi selama kepemimpinan Helmi Hasan sebagai Wali Kota Bengkulu.
"Saya dulu sempat mencabut Perwal terkait BPHTB itu, tapi Pak Helmi bersikukuh tetap ingin menjalan Perwal tersebut," ujar Rohidin
Kemudian, menanggapi kebijakan peningkatan pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang mencapai 1.000 persen selama masa jabatan Helmi sebagai Wali Kota. Hal ini, menurut Rohidin, mengakibatkan banyak masyarakat yang enggan mengurus balik nama sertifikat tanah mereka.
Selain itu,Rohidin juga menyoroti kondisi jalan dan jembatan yang rusak di Kota Bengkulu dan Bengkulu Utara.
"Di Bengkulu Utara, bahkan di tengah Kota Arga Makmur, kondisi jalannya tak terurus," sambungnya
Terkait pelestarian budaya, Rohidin mengkritik ketidakhadiran Helmi dalam event Tabut, yang merupakan bagian dari budaya tradisional Bengkulu.
"Katanya akan melestarikan budaya, tapi selama saya jadi wakil gubernur hingga menjadi gubernur, Pak Helmi tidak pernah hadir dalam festival Tabut," tegas Rohidin.
Menanggapi kritik tersebut, Helmi Hasan memberikan penjelasan bahwa terkait pajak BPHTB, ia telah membuat surat edaran untuk memberikan keringanan bagi masyarakat yang tidak mampu. Helmi juga menanggapi masalah jalan rusak dengan menyebutkan Jalan Hibrida Raya yang rusak dan telah diperbaiki setelah diserahkan ke Pemkot Bengkulu.
"Kami perbaiki jalan itu menjadi mulus yang awalnya rusak parah," ungkapnya.
Terkait pelestarian budaya, Helmi menegaskan komitmennya untuk mengalokasikan dana besar jika terpilih menjadi Gubernur Bengkulu.
"Anggaran untuk festival Tabut dan pengembangan batik Besurek akan ditambah, dan kami juga akan membuat semarak merah putih selama 12 hari," tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Rohidin juga memaparkan beberapa program infrastruktur yang akan dilanjutkan jika terpilih, seperti pembangunan konektivitas jalan dari Lebong ke Merangin dan Mukomuko ke Kerinci, serta pembangunan jalan tol Bengkulu-Lubuk Linggau yang sudah mulai dikerjakan.
"Jalan tol Bengkulu-Lubuk Linggau ini sudah masuk prioritas tahun 2025. Kita pastikan akan berlanjut," tambah Rohidin.