Seiring bertambahnya usia, jaringan di seluruh tubuh, termasuk gusi, mengalami perubahan dan cenderung mengalami penurunan elastisitas.
Pada usia lanjut, resesi gusi menjadi kondisi yang umum terjadi karena gusi semakin rentan terhadap penipisan dan kerusakan.
BACA JUGA:Tanda Penyakit Muncul, Kenali Segera 10 Penyebab Sakit Perut Kanan Bawah
BACA JUGA:Mengenal Macam-Macam Demensia yang Perlu Diketahui
Meski tidak dapat dicegah sepenuhnya, resesi gusi karena penuaan dapat diperlambat dengan perawatan kesehatan mulut yang baik.
6. Bruxism atau Kebiasaan Menggertakkan Gigi
Bruxism adalah kebiasaan menggertakkan atau menggesekkan gigi secara tidak sadar, yang biasanya terjadi saat tidur atau dalam kondisi stres.
Kebiasaan ini memberikan tekanan berlebih pada gigi dan gusi, yang dapat menyebabkan jaringan gusi meradang dan akhirnya turun. Bruxism juga menyebabkan keausan pada gigi, yang dapat memperburuk kondisi kesehatan mulut secara keseluruhan.
7. Penggunaan Rokok dan Produk Tembakau
Merokok atau mengunyah tembakau dapat meningkatkan risiko resesi gusi. Tembakau menyebabkan iritasi pada jaringan gusi dan mengurangi aliran darah ke area tersebut, yang menyebabkan jaringan gusi menjadi lebih rentan terhadap kerusakan.
BACA JUGA:Deretan Makanan Penambah Darah Pencegah Anemia
BACA JUGA:6 Zodiak yang Cocok dengan Scorpio, Mulai dari Kesamaan Emosional dan dan Karakteristik
Zat-zat kimia dalam rokok juga dapat menghambat proses penyembuhan jaringan gusi yang rusak, sehingga memperburuk kondisi gusi turun.
8. Penindihan Gigi atau Maloklusi
Maloklusi atau ketidakteraturan pada susunan gigi juga dapat memengaruhi kesehatan gusi.
Ketika gigi saling menekan atau bergesekan secara tidak seimbang, tekanan yang dihasilkan dapat menyebabkan gusi terkikis dan turun.