Ciri lainnya adalah seringnya mertua membandingkan anak dan menantu dengan keluarga lain atau pasangan lain yang mereka anggap ideal.
Pembandingan ini bisa menyebabkan perasaan rendah diri atau merasa tidak cukup baik bagi pasangan.
7. Berkomunikasi Langsung Tanpa Melibatkan Pasangan
Dalam beberapa kasus, mertua yang suka ikut campur sering kali berbicara langsung kepada anak kandungnya tentang urusan rumah tangga tanpa melibatkan menantu.
Ini dapat memicu ketidaknyamanan pada pasangan, karena mereka merasa diabaikan dalam proses komunikasi atau pengambilan keputusan.
BACA JUGA:Sering Manipulasi, Ini 7 Ciri-Ciri Terjebak dalam Hubungan yang Penuh Kekerasan
BACA JUGA:5 Cara Ini Bisa Bantu Anda Untuk Mengatasi dan Menghindar dari Pasangan yang Abusive
8. Memaksakan Pendapat dalam Pengasuhan Cucu
Saat ada cucu dalam keluarga, mertua yang suka ikut campur biasanya memiliki pandangan dan keinginan khusus terkait cara pengasuhan cucu.
Mereka mungkin mencoba memaksakan cara-cara mereka dalam mengurus cucu, seperti pola makan, kebiasaan tidur, atau pendidikan anak.
Menghadapi mertua yang suka ikut campur bukanlah hal yang mudah, terutama jika pasangan merasa harus menjaga hubungan baik tanpa memicu konflik.
Langkah pertama yang bisa diambil adalah berkomunikasi dengan pasangan untuk membahas batasan yang diperlukan. Kemudian, penting juga untuk berbicara dengan mertua secara bijaksana, menjelaskan batasan yang diinginkan tanpa menyinggung perasaan.
BACA JUGA:Lidah Terasa Terbakar! Inilah 8 Penyebab dan Cara Mengatasinya
BACA JUGA:6 Zodiak yang Cocok dengan Scorpio, Mulai dari Kesamaan Emosional dan dan Karakteristik
Dengan pendekatan yang tepat, campur tangan mertua dalam kehidupan rumah tangga dapat diatasi tanpa merusak hubungan keluarga.