1. Berkurangnya aliran darah dan oksigen
Dengan tali pusar yang terlalu ketat, tali pusar dapat memberikan tekanan pada pembuluh darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke bayi.
Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya pasokan oksigen (hipoksia) yang jika tidak segera ditangani dapat mempengaruhi perkembangan otak bayi
2. Denyut jantung janin tidak normal
Menggulung tali pusar terlalu kencang atau memberikan tekanan pada tali pusar dapat menurunkan detak jantung janin.
Hal ini dapat dideteksi saat proses persalinan dengan menggunakan alat monitor jantung janin (CTG). Jika detak jantung janin turun secara signifikan, tindakan seperti operasi caesar mungkin diperlukan.
BACA JUGA:Jenis Umbi-Umbian Populer Beserta Nutrisi dan Manfaatnya bagi Tubuh
BACA JUGA:Tips Cara Menjaga Payudara Wanita Tetap Sehat!
3. Persalinan lama
Tali pusar yang terpuntir dapat menyebabkan gangguan pada saat persalinan, terutama jika tali pusar terlalu pendek atau terlalu kencang.
Kondisi ini mungkin memperpanjang persalinan atau memerlukan intervensi medis seperti ekstraksi vakum atau forceps.
4. Tali pusar terkelupas atau putus
Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, tali pusat dapat terpotong selama persalinan jika antena terlalu kencang dan bayi mendapat banyak tekanan.
Kondisi ini memerlukan tindakan medis segera untuk memastikan bayi mendapat cukup oksigen dan nutrisi.
BACA JUGA:Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Bintitan
BACA JUGA:Ini Dia Dampak Generasi Sandwich dan Cara Memutus Rantainya