BENGKULUEKSPRESS.COM - Tali pusar merupakan jembatan penting antara bayi dan plasenta, bertugas menyediakan oksigen dan nutrisi guna menunjang tumbuh kembang bayi di dalam kandungan.
Dalam beberapa kasus, tali pusar mungkin melingkari leher, batang tubuh, atau anggota badan bayi.
Kondisi ini disebut dengan tali pusar, dimana tali pusar melingkari leher bayi. Meski kondisi ini kerap menimbulkan kekhawatiran, namun secara umum bayi dapat lahir dengan selamat.
Penyebab Terbelitnya Tali Pusar Pada Bayi
Tidak ada penyebab tunggal dan pasti dari terbelitnya tali pusat pada bayi baru lahir. Namun, beberapa faktor mungkin berperan dalam meningkatkan risiko terbelitnya tali pusar:
BACA JUGA:Organ Reproduksi Wanita Ternyata Bukan Hanya Vagina dan Rahim
BACA JUGA:Jenis Umbi-Umbian Populer Beserta Nutrisi dan Manfaatnya bagi Tubuh
1. Panjang tali pusar
- Panjang tali pusar
Panjang tali pusar normal berkisar antara 50 hingga 60 cm. Namun, pada beberapa kehamilan, tali pusar mungkin lebih panjang dari rata-rata, sehingga meningkatkan risiko terbelitnya karena tali pusar memiliki lebih banyak “ruang” untuk bergerak dan membungkus bayi.
- Tali pusar yang pendek
Sebaliknya, tali pusar yang terlalu pendek juga dapat menimbulkan kendala saat persalinan karena membatasi gerak bayi. Meski jarang menyebabkan torsio, kondisi ini bisa menyebabkan ketegangan berlebihan pada tali pusar.
2. Gerakan Bayi yang Aktif
Bayi yang aktif bergerak di dalam kandungan akan lebih besar kemungkinannya untuk terlilit tali pusar.
Saat bayi bergerak, terutama pada trimester ketiga, seiring dengan bertambahnya ukuran bayi dan ruang dalam rahim yang semakin terbatas, gerakan memutar atau memutar bayi dapat menyebabkan tali pusar melingkari leher atau tubuh bayi.
BACA JUGA:Ini Dia Dampak Generasi Sandwich dan Cara Memutus Rantainya
BACA JUGA:Tips Cara Menjaga Payudara Wanita Tetap Sehat!