"Nanti kebutuhanmu akan dipenuhi oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala," papar Habib Novel Alaydrus.
Pada dasarnya, Habib Novel Alaydrus berpendapat bahwa keutamaan shalat dhuha tidak membedakan antara orang kaya dan miskin.
Meskipun keutamaan shalat dhuha yang besar dapat menghasilkan aliran rezeki untuk memenuhi kebutuhan hidup seseorang yang melaksanakannya.
Habib Novel Alaydrus meyakini bahwa berkah rezeki dapat datang secara langsung karena keutamaan yang luar biasa dari shalat dhuha, yang menjadi salah satu faktor paling penting dalam hal tersebut.
"Nah ini banyak tengah-tengah nganggur sholat dhuha, bedanya besar atau kecil? Besarkan," papar Habib Novel Alaydrus.
Habib Novel Alaydrus kembali menekankan bahwa waktu yang paling tepat untuk melaksanakan shalat dhuha, yang membuka pintu rezeki, adalah ketika seorang Muslim benar-benar sibuk dengan pekerjaannya.
"Nomor satu tuh kalau pengen afdal ya dhuhanya kerjakan ketika sibuk kerja," kata Habib Novel Alaydrus.
Menurut Habib Novel Alaydrus, seseorang yang rela mengorbankan waktu kerjanya meskipun hanya sebentar, sangat dihargai oleh Allah SWT.
BACA JUGA:Ingin Memiliki Harta yang Melimpah, Habib Novel Alaydrus Bagikan Kunci Rezeki yang Mujarab
BACA JUGA:Agar Rezeki Selalu Konsisten, Amalkan Amalan dari Habib Novel Alaydrus Berikut Ini
Kehilangan waktu tersebut dapat menjadi salah satu alasan Allah SWT untuk menggantinya dengan rezeki yang berlipat ganda.
"Dihargai sibuk bekerja ingat Allah, sama Allah ingatnya di tengah sibuk kerja diganti dengan kecukupan yang luar biasa," jelas Habib Novel Alaydrus.
Habib Novel Alaydrus mengajarkan bahwa Allah SWT mengirim malaikat untuk senantiasa memantau hamba-Nya yang menyempatkan untuk melaksanakan sunnah dhuha di tengah kesibukan kerjanya.
"Diliat oleh malaikat ini saat sibuk dia mau dua rakaat dhuha," ujar Habib Novel Alaydrus.
Habib Novel Alaydrus tidak hanya memberikan contoh bagi pekerja, tetapi juga bagi mahasiswa yang selalu menanamkan sholat dhuha sebagai bagian dari amalan hidup mereka.
Sebagai contoh, seorang mahasiswa yang membawa sajadah untuk melaksanakan ibadah sunnah di pagi hari. Habib Novel melihat sikap ini sebagai langkah yang sangat dahsyat.