Kenali Ciri Stres Berat secara Fisik dan Psikologis Serta Dampaknya untuk Kesehatan

Minggu 05-05-2024,17:30 WIB
Reporter : Fitri Nugroho
Editor : Rajman Azhar

1. Gangguan muskuloskeletal

Ketika Anda stres, otot di kepala akan menegang. Kontraksi yang terjadi secara terus-menerus dalam waktu yang berkepanjangan dapat memicu sakit kepala dan migrain. 

Pada kasus yang parah, dampak stres bisa menyebar dan mengakibatkan gangguan muskuloskeletal, seperti terganggunya fungsi ligamen, saraf, tendon, otot, sendi, hingga tulang belakang.

2. Penyakit kardiovaskular

Tekanan darah dan kadar hormon saat stres juga akan meningkat secara berkelanjutan. Akibatnya, stres kronis dapat meningkatkan risiko Anda terkena hipertensi, serangan jantung, atau stroke.

3. Gangguan pernapasan

Stres berat berpotensi mengakibatkan sesak napas. Pernapasan menjadi lebih cepat sebagai bentuk upaya untuk mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh. 

Bagi beberapa orang, kondisi tersebut mungkin tidak menjadi masalah yang berarti. Namun, pada orang yang mempunyai riwayat penyakit asma atau emfisema, dampak yang ditimbulkan bisa parah.

BACA JUGA:Ampuh Hilangkan Jerawat, Inilah Manfaat Konsumsi Tomat Challenge Video TikTok

4. Gangguan pencernaan

Saat stres, peningkatan detak jantung dan pernapasan dapat mengganggu sistem pencernaan Anda. Anda mungkin akan makan lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya.

Risiko Anda mengalami heartburn, refluks asam lambung, mual, muntah, atau sakit perut juga meningkat.  Dampak stres juga dapat memengaruhi pergerakan makanan dalam usus Anda. Akibatnya Anda berpotensi mengalami diare atau sembelit.

5. Gangguan sistem saraf pusat dan endokrin

Sistem saraf pusat adalah yang paling bertanggung jawab dalam merespon stres, mulai dari pertama kali stres muncul sampai stres menghilang.

Sistem saraf pusat menghasilkan respons fight-or-flight saat tubuh mengalami stres. Saraf juga memberikan perintah dari hipotalamus ke kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon adrenalin dan kortisol.

Saat hormon stres seperti kortisol dan adrenalin dilepaskan, hati menghasilkan lebih banyak gula dalam darah untuk menyediakan energi bagi tubuh Anda. Jika energi ini bersisa, tubuh akan menyerap gula darah kembali.

Kategori :