Dia mencoba meramu resep yang berbahan dasar rempah-rempah dari sisa-sisa dagang Sutojayan yang tidak laku dijual.
Dia mencampurkan setetes air kendi tersebut dalam minuman racikannya. Saat perayaaan kampungnya, dia menjajakan hasil minuman racikannya. Betapa terkejutnya ternyata minuman buatannya habis terjual.
Lalu dia memutuskan untuk membuka lapak kecil-kecilan di rumahnya, itupun membuahkan hasil yang memuaskan hingga dagangannya laris manis terjual setiap harinya.
Mendengar kesuksesan Wironini, Sutojayan merasa iri dan pikiran serakahnya menyuruhnya mencari rahasia di balik resep minuman yang sukses di pasaran tersebut. Sutojayan berpura-pura baik terhadap anak-anak Wironini.
BACA JUGA:Asal Usul Karedok, Salad Tradisional Khas Sunda yang Memiliki Banyak Khasiat untuk Kesehatan Tubuh
Lalu dirayunya si bungsu untuk menceritakan rahasia di balik minuman tersebut. Melihat bujuk rayu Sutojayan akhirnya sang bungsu menceritakan rahasia di balik resep minuman tersebut. Sutojayan memerintahkan anak buahnya untuk mengambil air dalam kendi tersebut tanpa sepengetahuan Wironini.
Sutojayan yang licik akhirnya meramu resep yang sama dengan resep yang dibuat Wironini dengan menambahkan setetes air kendi yang dicurinya. Sesuai harapannya maka minuman itu laku keras di pasaran.
Namun karena keserakahannya dia menambahkan air dalam kendi tersebut dengan air biasa dengan tujuan agar air itu tetap banyak dan bisa digunakan untuk membuat lebih banyak minuman.
Akan tetapi ada satu rahasia yang tak diketahuinya berujung fatal untuk dirinya karena air yang ditambahkan pada kendi tersebut semakin lama semakin banyak sehingga membuat banjir seluruh rumah beserta hartanya.
BACA JUGA:Anantari Cafe, Cafe Hits Semarang Tawarkan Konsep Kafe dengan Pemandangan Alam Mempesona
Wironini sendiri mencoba membuat minuman tanpa air mujarab dari kendi yang sudah diambil paksa oleh Sutojayan. Alhasil dengan keyakinan kepada Sang Pemberi Rizki maka minuman buatannya tetap laku keras di masyarakat.
Sejak saat itu Wironini percaya bahwa bukan karena air mujarab yang membuat minumannya laku namun karena usaha dan kerja keras serta keyakinan terhadap Sang Penciptalah yang membuatnya berhasil.
Konon tempat tinggal Sutojayan berubah menjadi kebon mangga yang sangat subur dan menghasilkan mangga yang bagus kualitasnya.
Oleh orang Pasuruan daerah tersebut diberi nama Kebonmangga Pohjentrek. Lalu minuman yang dibuat Wironini diberi nama Jamu Kebonagung.
BACA JUGA:Anetos Coffee, Kafe Yang Mengusung Konsep Ala Santorini Yunani di Semarang
Nama Wironini, Wirogunan serta Sutojayan pun dijadikan nama tempat di Pasuruan sampai sekarang.