Dari segi ukuran dan resolusi, layar tersebut lebih luas dibandingkan Galaxy Z Fold5 dengan ukuran 7,6 inci di 1812 x 2176 piksel. Akan tetapi, sayangnya layar utama OPPO Find N3 masih menampilkan kamera depan, alih-alih under display camera seperti pesaingnya.
Beralih ke layar cover, HP fold OPPO membawakan panel LTPO 3 OLED yang sama, lengkap dengan dukungan 1 miliar warna, Dolby Vision, juga refresh rate 120 Hz. Layar cover mampu sesuaikan laju penyegaran antara 10 - 120 Hz, sedangkan layar utama bisa menyesuaikan diri secara otomatis antara 1 - 120 Hz.
Ukuran layar eksternal OPPO Find N3 sebesar 6,31 inci dengan resolusi 1116 x 2484 piksel, lagi-lagi lebih luas dibandingkan HP merk lain. Yang menariknya lagi, saat saya melihat layar cover-nya, saya tidak mendeteksi perbedaannya dengan layar pada smartphone pada umumnya.
Dari sisi aspek rasio dan bentuk, layar cover benar-benar familiar di mata saya sehingga lebih mudah dioperasikan oleh pengguna umum. OPPO Find N3 memiliki aspek rasio layar cover 20:9 yang sangat umum di industri smartphone. Kontras dengan sang pesaing dengan aspek rasio 23.1:9.
Layar OPPO Find N3 juga dihadirkan dengan teknologi 1440 Hz PWM Dimming yang dapat mengurangi flicker secara lebih efektif, dibanding pesaingnya dengan 240 Hz PWM/DC Dimming.
Berdasarkan ulasan dari Yankodesign.com, warna-warna yang ditampilkan benar-benar cerah dan memukau. Dukungan kecerahan puncak yang didukungnya adalah 2.800 nit, dan ini membuatnya tampak begitu terang meski di bawah terik matahari. Sepanjang penelusuran saya, tingkat kecerahan puncak HP ini lebih tinggi dari kebanyakan layar HP lipat lainnya.
BACA JUGA:Oppo Reno 4 Turun Harga, Tawarkan Spesifikasi Unggul untuk Pengalaman Premium yang Terjangkau
BACA JUGA:Mengatasi Error Kamera pada HP Oppo, Solusi Praktis untuk Pengalaman Fotografi yang Lebih Lancar
4. Fitur Multi-Tasking yang Andal
OPPO Find N3 dikerahkan ke pasaran dengan Android 13 saat rilis, diselimuti antarmuka ColorOS 13.2. Ponsel lipat ini turut dilengkapi masa dukungan update versi yang panjang, yakni hingga empat tahun versi Android dan lima tahun patch keamanan.
Smartphone ini memanfaatkan form factor-nya yang unik untuk hadirkan pengalaman pengguna yang berbeda dari HP mainstream. Saat ponsel dalam kondisi terbuka, ada fitur Global TaskBar yang berisikan sejumlah shortcut terhadap aplikasi yang terakhir digunakan.
Ada dua ikon yang diletakkan paling kiri, yakni App Library (mirip app drawer saat HP dilipat) dan File Pocket yang berisikan jalan pintas menuju file dan gambar yang terakhir dibuka.
Anda bisa menampilkan sebanyak tiga jendela secara split-screen, dengan dua jendela aktif secara bersamaan dan satu lagi agak "tersembunyi" di pojok kiri atau kanan. Hanya butuh satu kali ketukan untuk memunculkan jendela ketiga. Fitur antarmuka ini OPPO sebut sebagai Boundless View.
Anda pun bisa menyimpan sekumpulan jendela sebagai shortcut jika ingin membuka kombinasi aplikasi yang sama di lain waktu.
Di luar dari tiga aplikasi yang aktif secara bersamaan pada Boundless View, Anda pun bisa buka jendela baru pada bentuk floating window. Jendela floating window ini dapat disembunyikan di pojok layar dalam bentuk tab, dan akan muncul kembali saat tab diketuk.
Jujur, pengalaman multi-tasking di HP ini mengingatkan saya akan Stage Manager pada iPad. Dengan antarmuka yang dirancang untuk multi-tasking, pengguna dapat merasakan workflow yang lebih praktis dan produktif, seperti memindahkan file antar aplikasi, mengetik dokumen, melakukan riset, dan banyak hal lainnya.