Akibat banjir tersebut, sekitar 600 rumah warga yang berada di lima desa itu terendam banjir. Kondisi terparah terjadi di Desa Lemeu, sekitar 290 rumah terendam banjir dan di Desa Lebong Donok dan Kelurahan Pasar Muara Aman sekitar 50 rumah terendam dengan ketinggian air sekitar 50 cm.
Berdasarkan pantauan lapangan dibeberapa titik lokasi banjir aktifitas warga terhenti akibat musibah ini. Warga memilih memindahkan barang-barang mereka ke lokasi yang lebih tinggi dengan menggunakan perahu. \"Air sungai mulai naik sekitar jam 7 Rabu malam (27/3) dengan ketinggian air sekitar 70 cm atau sepinggang orang dewasa. Memang sebelumnya kita sudah memperkirakan kalau air sungai Uram akan naik karena derasnya hujan yang turun, Kondisi ini terjadi karena ada 1 titik tembok penahan banjir di pinggir desa jebol lebih kurang sepanjang 40 meter,\" kata Kepala Desa Lemeu, Rapani.
Camat Uram Jaya Jafri SSos yang langsung turun ke lapangan bersama Sekretaris Camat dan beberapa personil dari BPBD dan Polsek Lebong Utara untuk melakukan pemantauan. Ia berharap ada bantuan perahu karet ke Desa Lemeu. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya banjir susulan dikarenakan kondisi saat ini selalu hujan deras.
Perahu karet tersebut akan memudahkan untuk melakukan evakuasi warga pada saat terjadi banjir. \"Mengenai nilai kerugian akibat banjir ini cukup besar namun belum dapat kita hitung satu persatu. Tak ada korban jiwa dlam kejadian ini, kerugian terbesar terjadi karena sekitar 5 hektar sawah warga yang baru tanam terendam banjir dan mengakibatkan bibit yang baru ditanam hanyut,\" jelasnya.
Sementara itu,informasi terakhir yang berhasil dihimpun hingga pukul 20.30 WIB pada Jumat (29/3) kemarin, air sungai kembali naik namun tidak separah pada Rabu (27/3) malam lalu. \"Barusan ada warga yang menelepon kalau air naik lagi namun belum sampai meluap. Selama tiga hari berturut-turut ini banjir melanda Desa Lemeu tersebut,\" paparnya.
Dikatakan Camat, pihaknya sangat mengharapkan adanya pembangunan tanggul penahan banjir yang jebol sekitar 40 meter tersebut. Jika dilihat dari kejadian banjir tersebut, air masuk ke desa akibat jebolnya tanggul tersebut. \"Mudah-mudahan kalau tanggul itu diperbaiki Desa Lemeu tidak mengalami banjir separah ini lagi. Kalau untuk bantuan, sampai sekarang belum ada bantuan ke desa.Mungkin karena desa itu memang langganan banjir,\" ucap Camat.
Terpisah, Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebong Edi Samsuar ST yang konfirmasi terkait banjir di Desa Lemeu tersebut mengatakan jika saat ini pihaknya telah mendata korban banjir serta akan mengusulkan untuk pembangunan tanggul penahan banjir yang jebol tersebut ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat. \"Masih kita data mengenai jumlah korban dan kerugiannya. Kalau untuk tanggul nanti akan kita usulkan melalui dana tanggap darurat bencana dari BNPB pusat,\" singkat Edi. (777)