3. Kulit Kasar, Bersisik, dan Mengelupas
Kulit kasar, bersisik, dan mengelupas juga menjadi ciri-ciri skin barrier rusak yang sering terjadi. Ketika skin barrier rusak, kelembapan alami pada lapisan kulit cenderung menurun sehingga dapat menyebabkan kulit terasa kering, kasar, dan bersisik.
4. Muncul Jerawat
Selain menyebabkan kulit kasar dan bersisik, kelembapan kulit yang menurun dan kehilangan kandungan air dalam kulit akibat kerusakan pada skin barrier juga bisa memicu munculnya jerawat.
Sebab, kulit yang kering justru dapat meningkatkan produksi sebum atau minyak pada kulit secara berlebihan. Kondisi ini dapat menyebabkan penyumbatan pada pori-pori kulit yang menjadi salah satu faktor penyebab munculnya jerawat.
5. Keriput
Salah satu tanda skin barrier rusak yang umum terjadi adalah munculnya garis-garis halus dan keriput. Hal ini dapat terjadi karena skin barrier yang rusak bisa memicu terjadinya penuaan dini.
Selain itu, skin barrier yang rusak juga dapat menimbulkan hiperpigmentasi yang ditandai dengan munculnya flek atau noda hitam pada kulit.
BACA JUGA:Kenali pH Kulit Wajah Normal, Begini Cara Menjaganya
6. Kulit Rentan Terinfeksi
Pada dasarnya, skin barrier adalah lapisan kulit yang berfungsi untuk melindungi kulit wajah dari patogen penyebab infeksi, sinar UV, polusi, radikal bebas, dan bahan kimia berbahaya.
Jika lapisan tersebut rusak, kulit dapat menjadi lebih sensitif dan rentan terhadap ancaman eksternal. Bahkan, jika tidak segera ditangani dengan tepat, skin barrier yang rusak bisa menyebabkan penyembuhan luka menjadi semakin lambat.
Cara Mengatasi Skin Barrier yang Rusak
Apa yang harus dilakukan jika skin barrier rusak? Pada dasarnya, skin barrier yang rusak dapat ditangani dengan menjaga kesehatan kulit dan melakukan perawatan mandiri secara rutin, seperti :
1. Menghentikan Eksfoliasi Terlebih Dahulu
Langkah pertama yang penting dilakukan untuk mengatasi skin barrier rusak adalah menghentikan prosedur eksfoliasi kulit terlebih dahulu untuk mencegah iritasi menjadi semakin parah.