Pesan untuk Bangsa saat 25 Tahun Reformasi

Jumat 26-05-2023,13:10 WIB
Editor : Rajman Azhar

BENGKULUEKSPRESS.COM - Setelah 25 tahun reformasi berjalan, ada agenda dari gerakan ini yang masih terus dilaksanakan, yakni pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

Ketika agenda reformasi lain, seperti amandemen UUD 1945, otonomi daerah dan pencabutan Dwifungsi ABRI, sudah tuntas dilaksanakan, tuntutan pemberantasan KKN seolah belum menemui babak akhir.

Pemerintahan pasca-reformasi masih terus dalam upaya dan tekad untuk mengatasi masalah KKN. Itu sebabnya agenda reformasi harus terus diperjuangkan.

Peringatan reformasi dipandang baik untuk mengingatkan kembali memori publik bangsa ini agar terus mengawal jalannya demokrasi, dan ancaman kemunduran demokrasi, akibat masalah KKN, perlu diantisipasi sejak dini.

Hal yang paling krusial untuk diantisipasi, yakni jangan sampai dana pendidikan dikorbankan dan harus dipastikan terbebas dari praktik KKN agar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi pendidikan generasi baru yang sedang dipersiapkan menuju Indonesia Emas 2045.

BACA JUGA:KTT ASEAN Bisa Majukan Pendidikan di Daerah

BACA JUGA:Koalisi Desak Proses Amdal Tambang di Habitat Gajah Seblat Dihentikan

Dana pendidikan harus dipastikan tersampaikan agar kualitas generasi baru bangsa ini semakin meningkat sebagaimana semangat reformasi itu sendiri.

Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan korupsi masih merajalela, di darat, di laut, dan di udara, sehingga ke depan demokrasi benar-benar dibutuhkan agar bisa menghasilkan pemimpin antikorupsi.

Bangsa ini membutuhkan pemimpin yang mau melayani, seperti keteladanan para pendiri bangsa terdahulu, yaitu pemimpin yang mau melayani orang miskin dan orang lemah atau wong cilik.

Maka selanjutnya, generasi baru harus berani melanjutkan gerakan pemberantasan korupsi, sebagai bagian dari melanjutkan gerakan reformasi.

Di tengah manuver elite politik dalam menghadapi Pemilu 2024, sebaiknya bangsa ini tidak abai dalam menyiapkan generasi yang unggul untuk momentum seabad Indonesia (2045).

Partai-partai politik juga diharapkan memiliki program yang visioner untuk mencetak generasi yang andal pada tahun emas tersebut.

Indonesia Emas

Kesenjangan pendidikan menjadi salah satu tantangan utama dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Kolaborasi berbagai pihak dalam menyiapkan generasi baru, yang kelak menjadi penentu masa depan bangsa sangat dibutuhkan, agar bonus demografi tidak berujung sia-sia.

Kategori :

Terkait