BENGKULUEKSPRESS.COM – Kabupaten Mukomuko zona merah virus Lumpy Skin Diseses (LSD) dengan jumlah kasus mencapai 66 hewan ternak jenis sapi. Berbagai upaya dilakukan untuk pencegahan dan mengobati hewan ternak yang terserang virus tersebut.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, drh Diana Nurwahyuni meminta agar masyarakat, khususnya pemilik ternak tidak panik. Selain itu, ia mengimbau hewan ternak tidak dilepasliarkan, tapi dikandangkan.
"Kandangkan hewan ternak, dan jangan dilepasliarkan,” tegasnya, Rabu (8/2/2023).
Selain itu, untuk memutuskan matarantai virus LSD pemilik ternak juga diminta agar selalu menjaga kebersihan kandang dan semprotkan dengan disinfektan. Sebab, virus LSD menular dengan cara kontak langsung melalui media lalat. Dicontohkannya, lalat mengigit sapi yang tertular virus LSD. Selanjutnya lalat tersebut menggigit hewan yang sehat.
BACA JUGA:Puluhan Ekor Sapi di Mukomuko Terserang Virus LSD, Penyakit Kulit yang Picu Kematian
BACA JUGA:Kejari Mukomuko Segera Tetapkan Tersangka Korupsi RSUD, Saksi-saksi Sudah Diperiksa
"Dari gigitan lalat itulah virus masuk ke tubuh hewan ternak yang sehat tersebut,” jelasnya.
Selain itu, kata Diana, pihaknya juga telah menyampaikan usulan vaksin ke Dinas Peternakan dan Kesehatan Provinsi Bengkulu sebanyak tiga ribu dosis.
"Kami memang sudah diminta pemprov untuk mengusulkan. Usulan kami sampaikan sebanyak 3 ribu dosis. Harapan kami usulan diakomodir,” harapnya.
Ditanya apakah kasus LSD bertambah, ia mengaku belum ada penambahan. "Per hari ini (Rabu), tidak ada penambahan. Jumlah kasus masih di angka 66 hewan ternak jenis sapi yang terserang LSD,” ungkap Diana.
Dari puluhan kasus tersebut, sebanyak 38 ekor dinyatakan sembuh, 2 mati dan 4 ekor dipotong paksa. Sedangkan 22 kasus masih dalam penyembuhan.
Puluhan kasus itu tersebar di 13 desa/kelurahan. Yakni Desa Sumber Makmur 22 kasus, Tanjung Mulya 6 kasus, Kelurahan Koto Jaya 11 kasus, Rawa Mulya 1 kasus, Desa Dusun Baru Pelokan 1 kasus. Selanjutnya, Desa Rawa Bangun 2 kasus, Kelurahan Bandaratu 9 kasus, Desa Ujung Padang 5 kasus, Sido Makmur 2 kasus, dan Tirta Makmur 1 kasus.
Selanjutnya Desa Pondok Batu 3 kasus, Pulai Payung 1 kasus, dan Suka Maju 1 kasus. (900)