BENGKULUEKSPRESS.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat inflasi Bengkulu sepanjang tahun 2022 lalu tercatat mencapai 5,92 persen (yoy). Inflasi tersebut salah satunya disumbangkan oleh komoditas bensin yang memberikan andil inflasi sebesar 1,32 persen.
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir Win Rizal mengatakan, inflasi di Bengkulu hingga Desember 2022 lalu utamanya disebabkan oleh naiknya harga bensin, rokok kretek filter, minyak goreng, beras, mobil, pemeliharaan/service, solar, kue kering berminyak, tarif kendaraan travel dan telur ayam ras.
Kenaikan harga komoditas tersebut membuat inflasi di Bengkulu tercatat sebesar 5,92 persen atau lebih tinggi dibandingkan inflasi pada Desember 2021 yang tercatat sebesar 2,42 persen.
"Inflasi di Bengkulu hingga Desember 2022 lalu mencapai 5,92 persen, itu disebabkan naiknya harga bensin, rokok kretek filter, minyak goreng, beras, mobil, pemeliharaan/service, solar, kue kering berminyak, tarif kendaraan travel dan telur ayam ras," kata Win, kemarin (3/1).
BACA JUGA:Korupsi Dana Desa Rp 494 Juta di Bengkulu Tengah, Berpeluang Seret Tersangka Baru
BACA JUGA:Guru Sertifikasi Bersiap Dipotong Pajak TPG Tendik 2023, Berapa Besarannya?
Ia mengaku, meskipun Bengkulu mengalami inflasi yang cukup tinggi, jika dibandingkan dari 24 kota di wilayah Sumatera, Kota Bengkulu masih menempati urutan ke 16. Sementara itu, inflasi tertinggi di wilayah Sumatera terjadi di Bukittinggi sebesar 7,76 persen dan inflasi terendah terjadi di Tanjung Pandan sebesar 4,17 persen.
"Inflasi di Bengkulu jika dibandingkan dengan kota-kota di Sumatera masih termasuk yang terendah," ujar Win.
Meski begitu, Win mengatakan, inflasi di Bengkulu hingga Desember 2022 lalu masih tercatat cukup baik dibandingkan bulan-bulan sebelumnya yang sempat mencapai 6 persen. Pihaknya berharap angka inflasi pada tahun 2023 bisa semakin terkendali dibandingkan tahun 2022 lalu.
"Inflasi kita pada 2022 masih terkendali, semoga ini bisa terus terkendali hingga tahun 2023 ini," harapnya.
BACA JUGA:Baru 3 Tahun Mengajar Bisa Ikut Sertifikasi Guru 2023? Cek Disini
BACA JUGA:Info Guru dan Kepala Sekolah, Dana BOS 2023 Cair, Syaratnya Banyak Berubah!
Sementara itu, Pengamat Ekonomi Bengkulu, Prof Dr Ahmad Badawi Saluy SE MM mengatakan, inflasi di Bengkulu hingga Desember 2022 lalu masih terkendali. Meskipun angka inflasi tersebut di atas target inflasi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu 3 persen plus minus 1 persen.
"Angka inflasi itu masih cukup baik, karena saat ini banyak daerah angka inflasinya sudah mencapai 7 persen," kata Ahmad.
Seperti diketahui, bensin menyumbangkan inflasi sejak PT Pertamina menaikkan harga BBM subsidi pada September 2022 lalu. Akibat dari naiknya harga BBM tersebut berdampak pada naiknya harga komoditas lainnya dan masih berlanjut hingga saat ini.