Veteran Surabaya.
Di antara anggota Koleksi yang punya mobil listrik terbanyak adalah Rio Aditya. Ia membeli
10 mobil Hyundai. Itu untuk mobil dinas perusahaan alat kesehatan. Perusahaan itu
miliknya sendiri. Rio juga tetap mempertahankan mobil bensinnya: Lexus.
Rio ingat ketika pertama membeli mobil listrik. Belum banyak stasiun charging. Ia pernah
kehabisan listrik di tengah perjalanan. Di kota Jakarta. Ia datangi tempat charging
terdekat: lagi rusak. Ia pindah ke charging yang lebih jauh: juga rusak. Akhirnya Rio ke
bengkel Hyundai. Ditolak.
"Alasannya, saya beli mobilnya tidak di situ," ujar Rio.
Ia ngotot. Pemilik bengkel menyerah. Ups... Rio yang menyerah. Ia harus membayar Rp
200.000 sekali charging. Apa boleh buat. Demi mobil listrik.
Itu dulu.
Sekarang Hyundai sudah lebih baik. Pemilik mobil Hyundai bisa isi listrik di bengkel
Hyundai yang mana pun. Tanpa dipungut harga setrum.
Saya juga kehabisan listrik –lagi. Rabu sore kemarin. Saat saya ke Pesantren Takeran,
Magetan. Ada rapat di situ.