BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COM - 712 sekolah jenjang pra sekolah hingga tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di Provinsi Bengkulu sudah menerapkan kurikulum merdeka.
Kepala Balai Guru Penggerak Bengkulu, Hendra Apriyawan, usai audiensi dengan Gubernur Bengkulu mengatakan, saat ada 686 Sekolah ditambah Sekolah Penggerak sehingga total 712 sekolah di Provinsi Bengkulu yang terdaftar di platform merdeka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.
Ia juga menyampaikan perlunya dukungan dari Pemerintah Daerah, sehingga pelaksanaan kurikulum merdeka saat ajaran baru nantinya dapat berjalan seperti yang harapkan.
"Di Bengkulu ada 686 sekolah yang mengimplementasikan kurikulum merdeka, harapannya dengan adanya dukungan Pemda untuk menguatkan proses implementasi secara baik dan benar sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan Kemendikbud," ungkap Hendra, Senin (25/7).
Menurut Hendra, dari semua sekolah yang sudah mendaftar dipaltform Merdeka Belajar belum tentu semuanya sudah menerapkan kurikulum tersebut, dan menghimbau agar segera dapat diterapkan.
"Dari sekolah yang sudah mendaftar diplatform merdeka belajar, harapannya tidak hanya mendaftar api bisa menerapkan," minta Hendra.
Kurikulum merdeka baru dilaunching pada bulan Februari yang lalu. Dikutip dari laman Kemendikbud Kebijakan Merdeka Belajar merupakan langkah untuk mentransformasi pendidikan demi terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul Indonesia yang memiliki Profil Pelajar Pancasila, kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Di sisi lain Gubernur Bengkulu, DR drh Rohidin Mersyah MMA menyambut baik dan meminta agar adanya kolaborasi dan sinergitas antara Balai Guru Penggerak dan Pemerintah Provinsi Bengkulu, dalam hal kebijakan dan program untuk masyarakat.
"Semua kegiatan harus terkolaborasi dan tersinergikan dengan Pemprov Bengkulu, agar ada keseragaman kebijakan dan juga apapun nanti kegiatannya ayo berkolaborasi, agar balai Guru Penggerak ini kehadirannya di Provinsi Bengkulu terasa oleh masyarakat Bengkulu, khususnya dibidang pendidikan," jelas Rohidin.(CW2/Suary).