Penemuan benda aneh itu, ditemukan oleh Aliusyusni (75). Diperkirakan, makam warga Cina itu telah berumur ratusan tahun. Soalnya, terlihat dari segi batu nisan dan tulisan -tulisan yang terdapat dikedua batu mirip seperti batu nisan yang sudah tua.
Sehingga, penemuan itu sontak menjadi perbincangan hangat dikalangan warga setempat. Ada yang berprasangka ada harta karun didalam kuburan cina itu, dan ada pula warga yang menilai itu murni kuburan cina. Namun, anehnya jika itu nisan hanya terdapat 2 batu nisan saja yang bergandengan. Jika memang kuburan akan barang tentu jumlah tidak hanya dua atau akan pasti banyak.
Ada cerita, dahulu sekitar tahun 1970 -an, memang ada warga keturunan Cina yang membuat usaha kandang ayam buras disekitar lokasi penemuan makam tersebut. Oleh warga sekitar, warga keturunan Cina itu dipanggil dengan sebutan baba Aseng. Hanya saja, lama -kelamaan, tanah itu ditinggalkan oleh baba Aseng yang pulang menurut isterinya ke negara Malaysia. Jika dahulu rumahnya, terletak di dekat kelenteng Kampung Cina, Kota Bengkulu.
Hanya saja, warga tidak yakin jika itu merupakan kuburan baba Aseng tersebut, karena ketika dia pergi dari kawasan pasar Pedati ini, dia masih dalam kondisi hidup dan belum meninggal. Kemudian, oleh warga akhirnya tanah milik baba Aseng itu dikuasi dan didirkan kebun dan rumah oleh warga sekitar dengan dalih telah dibeli.
\" Dahulu waktu saya masih sekitar umur 5 tahun, dikawasan ini merupakan tempat usaha kandang ayam buras milik warga Cina. Namun, kami tidak tahu kaitannya dengan makam ini. Karena, waktu itu baba aseng itu masih hidup sehingga bukan kuburan dia,\" katanya.
Sementara itu, Kades Pasar Pedati, Rahaya, menjelaskan jika mengetahui hal itu setelah diberi tahukan oleh warganya. Kemudian, oleh dirinya kabar itu dilakukan pengecekan bersama warga lainnya. Setelah dicek, ternyata memang benar ada. Namun, pihaknya tidak bisa berbuat apa - apa karena tulisan pada batu itu, merupakan tulisan huruf Cina gundul. Oleh sebab itu, pihaknya meminta kepada tokoh warga Cina baik yang berada di Kota Bengkulu maupun di Kabupaten Benteng untuk melihat penemuan warga tersebut.
Sehingga, dapat diketahui dan disimpulkan penemuan warga tersebut. \" Kita berharap ada warga keturunan Cina yang datang kesini sehingga dapat membaca bacaan yang terdapat di batu mirip seperti batu nisan sehingga dapat diketahui artinya,\" ucap kades Pasar Pedati, kemarin dilokasi penemuan batu mirip makam tersebut.
Menurutnya, memang sudah banyak warga yang datang dari berbagai daerah untuk mengali penemuan itu dengan iming - iming jika itu merupakan tumpukan emas batangan dan harta karun. Namun, pihak desa belum memperbolehkan karena dikwatirkan akan mengangu ketentraman warga disekitarnya. Namun, jika pembongkaran atau pengalian dilakukan secara resmi dan melibat berbagai elemen masyarakat, pihaknya juga akan menyuruh.
Selain itu, pihaknya juga berharap kepada pihak pemkab Benteng untuk turun kelapangan guna melakukan pengecekan sehingga dapat mengambil tindakan lebih lanjut. \" Jika secara bersama - sama dan tidak melanggar dari ketentuan, ya silahkan saja dibongkar atau digali. Namun, jika dilakukan secara pribadi memang kami tidak memperbolehkan,\" tegasnya. (111)