“Khusus untuk angka kemiskinan, jika dibandingkan kabupaten/kota se Provinsi Bengkulu, Kabupaten Mukomuko terendah kedua. Pemerintah kabupaten terus berupaya maksimal untuk mengurangi dan mengatasi angka kemiskinan dan pengangguran yang ada di daerah ini. Setiap tahunnya, pemerintah selalu membuka lapangan pekerjaan seperti karyawan di perusahaan dan PNS. Sebab, di daerah ini, cukup banyak pelaku usaha yang membutuhkan tenaga kerja,” kata Huda.
Namun, masyarakat diminta jangan sampai terpaku pada peluang pekerjaan yang disediakan atau dibuka oleh orang lain. Masyarakat dituntut berkarya sendiri dengan membuka dan menciptakan lapangan pekerjaan dan tidak mengandalkan peluang pekerjaan dari pihak lain. “Masyarakat jangan mencari kerja. Tetapi buka sendiri lapangan pekerjaan,” tegasnya.
Di daerah ini, lanjutnya, sudah ada Balai Latihan Kerja (BLK). Masyarakat yang ingin mendapatkan keterampilan untuk membuka peluang usaha sendiri, silahkan datang dan belajar di BLK.
“BLK itu ada berbagai kursus keterampilan. Ilmu yang mereka dapatkan nanti, silahkan dikembangkan. Ini salah satu upaya yang dilakukan Pemkab. Dan, kami yakin, jika mau membuka usaha sendiri maka masyarakat akan berkehidupan lebih mapan dan baik lagi,” ungkapnya.
Sementara itu, Plt Kepala Bappelitbangda Kabupaten Mukomuko, Haryanto SKM mengatakan untuk angka kemiskinan sebesar 11,4 persen. Angka ini terendah kedua se Provinsi Bengkulu. Pemkab terus berusaha maksimal agar mengalami penurunan. ”Kita usahakan angka kemiskinan turun menjadi 1 digit berkisar 9,6 persen. Sedangkan untuk angka pengangguran saat ini 3,53 persen, lebih rendah dari Provinsi diangka 3,7 persen. “Angka pengangguran 3,53 persen untuk tahun 2017 dan tahun 2018 naik menjadi 4,7 persen. Data tersebut masih menggunakan data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Pemkab terus berupaya agar angka pengangguran terus ditekan,” pungkasnya.(900)