AIR NIPIS, Bengkulu Ekspress – Warga Desa Tanjung Tengah,Air Nipis mengeluhkan kondisi jembatan Belly di desa tersebut yang sudah lama rusak. Pasalnya jembatan yang dibangun melalui program Tentara Manunggal Membangun Desa(TMMD) tahun 2004 lalu, sudah rusak sejak tahun 2013 akibat dihantam banjir. Sehingga warga selalu menyeberangi sungai untuk ke tempat usaha mereka.
“Pak Jembatan ini sudah 6 tahun lalu rusak, kami berharap Bapak bisa membangunnya kembali,” kata Kades Tanjung Tengah, Suprianto saat menemani Bupati BS, Gusnan Mulyadi SE MM mengecek kondisi jembatan tersebut, Senin (12/8).
Suprianto mengatakan, jembatan tersebut merupakan akses utama warga ke tempat usaha pertanian mereka. Sebab di seberang sungai itu, ada 40 hektar sawah, kemudian ratusan hektar kebun durian bahkan kebun kopi juga ratusan hektar. “ Mungkin ribuan orang yang mempunyai usaha di seberang sungai tersebut pak,” ujarnya.
Tidak hanya itu, sambung Suprianto, jalan tersebut selain akses ke tempat usaha pertanian warga, juga jalan penghubung Kecamatan Air Nipis dengan Kecamatan Ulu Manna, tepatnya ke Desa Air Tenam. Hanya saja, sejak dibangun tahun 1960 lalu, hingga saat ini jalan itu masih menjadi jalan setapak. Padahal saat tahun 1960 itu,warga desanya menggunakan jalan tersebut untuk ke pasar di Tanjung Sakti Sumatera Selatan.
“ Kami juga berharap, jalan tersebut juga bisa dibangun karena bukan hanya sekedar akses ke usaha pertanian,tapi jalan penghubung ke Kecamatan Ulu Manna,” harap Suprianto.
Bupati BS, Gusnan Mulyadi SE MM mengatakan, pemda BS siap membangun jembatan dan jalan tersebut. Hanya saja, dirinya meminta pemerintahan desa, dan kecamatan serta dinas PUPR BS untuk mempertanyakan ke kehutanan. Sebab dikhawatirkan jalan tersebut masuk ke kawasan hutan lindung (HL). “ Pemda BS siap membangun jalan dan jembatan tersebut, namun pastikan dahulu apakah menuju HL atau tidak, jangan sampai nanti ketika jalan dan jembatan dibangun menimbulkan masalah hukum,” ujar Gusnan. (369)