\"Kita berharap Indonesia memberikan penjualan yang baik untuk ikut berkontribusi dalam raihan sales 5 juta unit secara global,\" ujar Naoya Nakamura, President Director MMKSI saat mengenalkan New Triton, kemarin.
Meski pasar otomotif nasional turun, tak sebaik raihan tahun lalu, ditambah harga batubara, perkebunan, oil and gas dan CPO juga masih belum membaik, ia mengaku optimis bisa mencatat penjualan yang apik.\"Industri otomotif sedikit melemah, permintaan passenger car turun 10,5 persen, small pikap 4X4 juga turun 5,5 persen. Meski turun, market share kami tetap meningkat, segmen pikap Triton ini mampu meraih 63 persen tahun ini,\" ungkapnya.
Raihan pangsa pasar tersebut lanjutnya, bukan tanpa alasan. Menurutnya, Triton masih jadi pilihan konsumen.\"Mayoritas pengguna Triton adalah konsumen fleet, dari pertambangan, perkebunan, konstruksi, logistik dan lainnya,\" katanya.
Ia menilai, makro ekonomi Indonesia dengan GDP 5 persen, termasuk tingkat inflasi 3 persen tidak buruk.\"Peluang masih ada, meski bisnis tak baik bukan berarti mereka tak butuh kendaraan,\" tambahnya.Irwan Kuncoro, Director of Sales and Marketing Division MMKSI menambahkan, pembeli Triton dari konsumen fleet mencapai 90 persen, sementara private 10 persen.\"Memang pasarnya segmented,\" ujarnya.
Pihaknya juga terus menjalin hubungan baik dengan pasar fleet ini, termasuk dalam hal layanan aftersales. Kemudian, training kepada para mekanik diperusahaan, safety driving, menyelesaikan kendala di lapangan, komunikasi apik dengan top management dan operasional di lapangan untuk mendapat masukan, kebutuhan bisnis dan layanan lainnya. Ia juga mengklaim bahwa Triton memiliki total cost ownership lebih henat 14 persen dibandingkan kompetitor.(edo)