Arus Peti Kemas Meningkat

Kamis 24-01-2019,09:24 WIB
Reporter : Redaksi Terkini
Editor : Redaksi Terkini

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Meningkatnya perekonomian daerah diklaim menjadi salah satu latar belakang yang mendorong peningkatan arus peti kemas di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. Menurut data PT Pelindo II Bengkulu, arus peti kemas 2018 lalu tercatat sebesar 26 ribu boks. Jumlah tersebut mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dua tahun sebelumnya yang masing-masing tercatat 18 ribu dan 12 ribu boks.

GM Pelindo II Bengkulu, Nurkholis Lukman mengatakan, apabila dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama di tahun sebelumnya, tercatat peningkatan rata-rata sebesar 44 persen. Peningkatan tersebut sebagian besar dikontribusikan dari pertumbuhan bongkar muat peti kemas domestik di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.

\"Ini merupakan hal yang cukup baik karena pelabuhan terbesar di Bengkulu mengalami pertumbuhan arus peti kemas, artinya kegiatan ekspor sudah rutin dilakukan,\" kata Nurkholis, kemarin (23/1).

Ia menjelaskan, beberapa kegiatan ekspor yang telah dilakukan melalui Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu yaitu pengiriman hasil olahan kayu, batubara dan CPO. Pengiriman ekspor tersebut secara langsung telah meningkatkan tingginya arus peti kemas akibat dari tingginya permintaan beberapa komoditas andalan Bengkulu ke beberapa wilayah di Indonesia.

\"Kami akan terus berusaha memaksimalkan peningkatan arus peti kemas ini dengan harapan bisa berkontribusi bagi daerah dan bisa memaksimalkan pertumbuhan ekonomi,\" tutur Nurkholis.

Bahkan pihaknya juga mengaku, pertumbuhan ekonomi Bengkulu juga masih bisa ditingkatkan melalui sektor Pelabuhan. Pasalnya arus peti kemas masih bisa dimaksimalkan lagi mencapai 2 hingga 3 kali lipat. Sehingga komoditas apapun nantinya tidak perlu dikirim lewat pelabuhan manapun, cukup melalui Pelabuhan Pulau Baai maka kegiatan ekspor barang sudah bisa dilakukan.

Selain itu biaya angkut juga lebih murah, karena Pelindo menerapkan tarif cost hanya sebesar 20 persen.\"Kita berharap arus ekspor menggunakan peti kemas di Pelabuhan Pulau Baai bisa semakin meningkat kedepannya,\" tutupnya.

Sementara itu, Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Dyah Anugrah Kuswardani MA mengatakan, total ekspor Provinsi Bengkulu pada November 2018 lalu mencapai US$ 20,83 juta. Nilai ekspor ini mengalami peningkatan sebesar 16,23% dibandingkan dengan November 2017 yang tercatat sebesar US$ 17,92 juta.

Bahkan, ia mengaku, kenaikan nilai ekspor ini cukup dirasakan oleh Provinsi Bengkulu dimana pada November 2018 lalu sebanyak US$ 14,89 juta atau 71,50% komoditas dikirim melalui pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.\"Kenaikan tersebut terlihat signifikan dibandingkan bulan sebelumnya, ini menunjukkan aktivitas ekspor melalui Pelabuhan Pulau Baai sudah cukup baik,\" terang Dyah.

Hal tersebut juga diperkuat dengan kegiatan ekspor melalui daerah lain yang saat ini sudah terbilang cukup kecil, dimana kegiatan ekspor melalui pelabuhan Teluk Bayur Sumatera Barat hanya mencapai US$ 0,39 juta (1,86%), melalui Pelabuhan Sungai Musi/Boom Baru Sumatera Selatan mencapai US$ 3,42 juta (16,44%), melalui pelabuhan Tanjung Priok DKI Jakarta mencapai US$ 2,12 juta (10,19%), melalui Kualanamu International Airport Sumatera Utara mencapai US$ 1,41 ribu (0,01%).

Pihaknya berharap kegiatan ekspor bisa terus dilakukan melalui Pelabuhan Pulau Baai, selain meningkatkan ekonomi daerah juga bisa menghemat biaya kirim barang. \"Semoga kegiatan ekspor bisa terus dilakukan melalui Pelabuhan Pulau Baai dan bisa memotong mata rantai distribusi yang panjang sehingga harga barang menjadi lebih murah,\" tutupnya.(999)

Tags :
Kategori :

Terkait