KOTA MANNA, Bengkulu Ekspress- Kepala Badan Pengelolaan keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bengkulu Selatan (BS), H Sepuan Yunir S Sos MM melalui Kabid Pendapatan, Daved Pahlevi ST mengatakan, tahun 2019, pihaknya akan semakin maksimal dalam menggenjot perolehan pendapatan asli daerah (PAD). Sehingga setiap sumber PAD akan dimaksimalkan, agar teraliasi 100 persen bahkan bisa over target. “ 2019 ini, kami akan bekerja lebih giat lagi, agar PAD hingga bisa tercapai 100 persen,” katanya.
Terlebih lagi, target PAD Bengkulu Selatan tahun 2019 lebih kecil dari tahun 2018, yakni hanya Rp 55,5 Miliar atau turun hampir Rp 3,2 Miliar dari tahun 2018 sebesar Rp 58,7 Miliar. Adapun penurunan target PAD ini lantaran dari 14 OPD penyumbang PAD, ada 3 OPD yang pendapatannya menurun, seperti Rumah Sakit Umum yang pada tahun 2018 target PAD sebesar Rp 34 Miliar. Lalu pada APBD 2019 diturunkan menjadi hanya Rp 30,04 Miliar atau turun Rp 3,9 Miliar. Lalu Dinas Perindagkop UKM yang tahun ini sebesar Rp 1 Miliar.
Namun pada tahun 2019 turun menjadi Rp 982,7 Miliar atau berkurang Rp27,1 Miliar Serta Dinas Pertanian yang tahun ini sebesar Rp 155 juta. Namun pada tahun 2019 hanya Rp 140 juta atau turun Rp 10 juta. Selain itu ada juga PAD yang dihapuskan pada dinas Sosial yang pada tahun 2018 ditargetkan sebesar Rp 600 juta. Namun pada tahun 2019 ditiadakan. Sedangkan OPD lainnya ada kenaikan namun tidak signifikan. Sehingga ada pengurangan PAD hingga sebesar itu.
“ Dengan target yang berkurang, jangan sampai PAD yang kita kumpulkan tidak maksimal,” ujarnya.
David menjelaskan, sebagai bahan evaluasi pada tahun 2018, target PAD bidang pajak sarang burung walet yang hanya Rp 10 juta, lalu tercapai Rp 12 juta, maka tahun 2019 harus lebih ditingkatkan lagi. Sebab potensi PAD dari sektor ini bisa mencapai Rp 30 juta hingga Rp 40 juta.
Kemudian pajak reklame dari target 250 juta teralisasi RP 262 juta. Lalu Pajak bea perolehan hak atas tanah dan bangunan dari target Rp 670 juta terealisasi Rp 845 juta. Begitu juga dengan pajak penerangan jalan dari target Rp 4 Miliar terealiasi Rp 6,5 Miliar.“ Realisasi PAD tahun 2018 menjadi acuan untuk perolehan PAD 2019, agar dana yang kami himpun bisa lebih besar lagi,” demikian Daved. (369)