SELUMA TIMUR,Bengkulu Ekspress - Seminggu pasca pembegalan terhadap petani di Desa Talang Perapat. Akhirnya terduga pelaku begal berhasil diringkus. Yakni, Ta (48) diringkus dikediamannya di Desa Talang Padang, Kabupaten Empat Lawang. Meski, Sat Reskrim Polres Seluma, terkecoh karena dalang aksi pembegalan yang sebenarnya sudah terlebih dahulu berhasil melarikan diri.Ta yang ditangkap merupakan pelaku begal pada aksi berbeda,
“Terduga pelaku yang ditangkap ini mengetahui dan sempat diajak melakukan aksi pembegalan minggu (1/7) lalu, namun tidak jadi ikut melakukan aksi tersebut,” tegas Kapolres Seluma AKBP Jeki Rahmad Mestika SIK melalui Kasat Reskrim AKP Rizka Fadhilah kepada Bengkulu Ekspress .
Disampaikan, dalam pemeriksaan terhadap terduga pelaku yang berhasil diringkus ini. Sebelum pelaku yang sebenarnya menjalankan aksinya,dia sempat diajak rekan pelaku untuk melakukan aksi pembegalan. Namun belakangan Ta tidak bertemu lagi dengan otak pelaku begal tersebut. Sekalipun demikian,Ta mengakui dirinya merupakan eksekutor dalam perkara pencurian dengan kekerasan (curas) yang terjadi pada 2 Juli 2016 di Pantai Rawa Indah Kecamatan Ilir Talo, Kabupaten Seluma.
“Otak pelaku masih dirahasiakan, dikhawatirkan pelariannya semakin jauh. Terduga pelaku yang ditangkap ini DPO (daftar pencarian orang) kasus perampokan tahun lalu,” sampainya.
Seperti diketahui, Yahura (46), warga Desa Talang Perapat Kecamatan Seluma Barat, Kabupaten Seluma, menjadi korban pembegalan saat melintas di Desa Talang Perapat, sekitar pukul 05.00 WIB. Motor miliknya Yamaha Mio, warna merah BD 5648 CB senilai Rp 8 juta, berhasil dibawa kabur oleh pelaku. Namun, pelaku justru meninggalkan motor miliknya di tempat kejadian perkara (TKP). Motor Suzuky Smash BG 2853 PE.
Data berhasil dihimpun dari kedua orang saksi yang melintas setelah kejadian menyebutkan. Korban dengan mengendarai motornya hendak menjual umbut ke Pasar Sembayat. Hanya saja ketika melintas di Desa Desa Talang Perapat, Kecamatan Seluma Barat. Korban dipepet pelaku yang menggunakan masker dan bertopi dari arah belakang. untuk berhenti dan menyerahkan tas bawaan korban. Serta untuk segera menyerahkan tas yg berisi balok kayu, Parang, batu asahan. Kemudian korban berlari dan berteriak minta tolong kepada warga sekitar. Hingga akhirnya pertiwa tersebut dilaporkan dan ditangani polisi . (333)