Diduga Ada Permainan Dalam Mutasi Pemkot
Untuk eselon II berdasarkan rekomendasi Komisi ASN, dan untuk eselon III dan IV itu berdasarkan hasil keputusan Baperjakat didasari penilaian kinerja selama ini.
\"Ingat, kinerja tidak satu hari menilainya, tetapi itu sudah lama sepanjang dia menjabat kita lakukan penilaian. Kita lihat prestasi mereka, jabatan sekarang ini bukan untuk sekedar duduk, tapi untuk bekerja,\" jelas Marjon.
Sebagai contoh penertiban tentang pasar dan wisata Pantai Panjang yang selama ini tidak selesai, sehingga menunjukkan bahwa pejabat yang berkaitan sudah tidak mampu lagi menunaikan kewajibannya secara maksimal. Sehingga etos kerja yang dinilai juga berdasarkan kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
\"Lalu siapa saja yang kita geser, pasti akibat pekerjaanya yang belum tuntas. Artinya penilaian kerja itu bukan cuma sehari,\" tukasnya. Selain itu, Marjon juga memastikan bahwa dalam keputusan mutasi tersebut tidak ada kaitannya dengan kepentingan politik apapun, terlebih lagi berdasarkan KKN, sehingga diharapkan pihak lainnya tidak perlu mengkhawatirkan hal tersebut.
\"Ini tidak ada kaitannya dengan politik, karena kita memang ingin meningkatkan kinerja pemerintahan. Saya atau tim beperjakat bukan berpolitik, kami betul-betul profesional bekerja sesuai dengan penilaian kinerja,\" tegasnya.
Sekdis Dikbud Berkemas
Sedikitnya ada 7 pejabat di jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu ikut terkena mutasi tersebut. Salah satunya adalah Sekretaris Dinas Dikbud, Drs Tahirin. Ia sendiri saat ini dipindah tugaskan ditempat baru menjadi tenaga fungsional pengawas SMK di lingkungan Dikbud Kota Bengkulu.
Pantauan BE di Dinas Dikbud, kemarin, Tahirin Simbang tetap melaksanakan aktvitas kerja seperti biasa, ruang kerjanya yang hanya berjarak 2 meter dari ruang Plt Kepala Dinas Dikbud, Dra Rosmayetti itu, terlihat cukup ramai dengan tamu dari luar, maklum Plt kadis Dikbud tengah dinas luar.
Disela-sela senggangnya, Tahirin mulai mengemas barang-barangnya yang terlihat sedikit berantakan dari biasanya, terlihat tumpukan berkas diatas meja serta sejumlah berkas terserak dilantai kerjanya. Sesekali ia membaca dan memilahkan buku dan kertas tersebut.
\"Saya sudah tidak di sini lagi, dan sekarang harus mulai beres beres. Begitu pejabat yang baru masuk, tidak bingung, \" ungkapnya kepada BE. Ia seakan menutup kesedihannya dengan mengatakan bahwa jabatan itu amanah.
\"Begitu amanah sudah diambil, ya harus diterima,\" cetusnya. Diceritakan Tahirin bahwa dirinya tidak menyangka menjadi bagian dari daftar yang dimutasi, pasalnya begitu mendapat telepon atas penggunaan aula untuk pelaksanaan mutasi, ia memerintahkan kepada pegawainya untuk mempersiapkannya. Dan ia mendengarkan dan menyaksikan prosesi pelantikan berlangsung.
\"Saya sama sekali tidak tahu kalau dimutasi, saya menyaksikan dan mendengar sendiri kalau posisi saya diganti,\" katanya.
Tahirin mencoba untuk tetap tegar dan legowo, menurutnya jabatan adalah amanah apapun keputusam pemerintah harus dipenuhi, dan itu sesuai dengan sumpah menjadi PNS dan harus siap ditempatkan dimana saja berada.
Sebenarnya, Tahirin memang memasuki masa pensiun tepat pada 11 November 2016 mendatang. Namun 4 bulan menjelang masa pensiunnya ia harus dipindah tugaskan.
Tahirin mengucapkan rasa terima kasih kepada pemerintah kota yang telah memberikan mandat kepada dirinya selama ini.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



