Kasat Reskrim Datangi Pasar Ampera
KOTA MANNA, Bengkulu Ekspress – Maraknya aksi pembobolan kios pedagang di pasar Ampera baru-baru ini langsung direspon oleh Reskrim Polres Bengkulu Selatan (BS). Mereka langsung mengecek tempat kejadian perkara (TKP). “Kami hanya ingin memastikan, kios pedagang apa saja yang dibobol pencuri,” kata Kapolres BS, AKBP Ordiva SIK melalui Kasat Reskrim, Iptu Ahmad Khairuman SE saat ditemui di Pasar Ampera, Rabu (7/2).
Ahmad mengatakan, sebelumnya ada kios pedagang yang dibobol pencuri. Sehingga dengan kehadirannya itu, dirinya meminta pihak pengelola pasar bertanggungjawab dengan lebih ketat lagi melakukan pengamanan. Sebab, sambungnya, jika ke depan, masih ada korban pencurian di pasar ampere. Maka dirinya akan langsung memproses hukum pengelola pasar.
“Para pedagang itu membayar uang keamanan, maka keamanan pasar tanggungjawab pengelola, jika ke depan masih ada lagi kios pedagang yang dibobol maling, kami tidak akan mencari pencurinya, akan tetapi langsung menjebloskan pengelola pasar ke dalam sel, sebab mereka yang paling bertanggungjawab,” ancamnya.
Agusman, selaku perpanjangan tangan jaga malam di pasar ampera mengaku setiap malam, sudah memasang 4 orang petugas. Bahkan dirinya sering mengontrol, maka saya setiap malam, sering anak-anak remaja nongkrong di pos ronda dekat pasar, mereka mabuk-mabukan. Bahkan saat diusir, mereka marah.
“ Kami selalu siaga setiap malam, namun terkadang ada anak-anak yang suka mabuk-mabukan di pos ronda, akhirnya kami tidak berani mengusirnya, kami tidak menuduh mereka pencurinya, kami khawatir ada penyusup lainnya yang memanfaatkan situasi itu, saya janji ke depan akan lebih waspada lagi,” ujarnya.
Farida menjual bawang merah dan telor mengaku, kejadian kios nya dibobol maling diperkirakan Minggu malam hingga Senin pagi. Hal itu diketahui, saat dirinya datang ke pasar senin pagi untuk berjualan, setelah dicek, ternyata gembok sudah jebol dan barang dagangannya berupa telor dan bawang hilang. Dirinya mengalami kerugian sebesar Rp1,5 juta, Tidak hanya dirinya, pedagang lain yang kebobolan malam itu yakni Firman pedagang manisan yang isi warungnya hilang, dirinya mengalami kerugian Rp 700 ribu. Kemudian Jamiah pedagang pisau, dirinya mengalami kerugian sekitar Rp 1 juta dan Miti pedagang semangga mengalami kerugian sekitar Rp 200 ribu.
“ Padahal kami setiap bulan bayar uang keamanan Rp 20 ribu, semoga kejadian ini tidak terulang lagi, dan pejaga malam benar-benar bertanggungjawab atas keselamatan kios dan isinya milik para pedagang,” demikian Farida. (369)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: