Korban Diduga Kuat Bunuh Diri

Korban Diduga Kuat Bunuh Diri

CURUP, Bengkulu Ekspress - Setelah berhasil dievakuasi dari dalam kawah mati Bukit Kaba. Hingga kemarin petugas kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui pasti penyebab kematian korban.

Meskipun petugas kepolisian belum memastikan penyebab korban meninggal didalam kawah Bukit Kaba. Namun menurut Kapolres Rejang Lebong, AKBP Napitupulu Yogi Yusuf SH SIK melalui Kasat Reskrim AKP Chusnul Qomar SH SIK korban diduga kuat berada didalam kawah dan meninggal karena bunuh diri.

\"Dugaan sementara, korban masuk ke dalam kawah karena bunuh diri,\" terang Kasat Reskrim. Menurut Kasat Reskrim, dugaan kuat korban bunuh diri, juga merujuk pada keterangan dari sejumlah saksi yang mereka mintai keterangan termasuk dari pihak keluarga korban. Karena menurut AKP Chusnul Qomar keterangan sejumlah saksi yang dimintai keterangan, diduga kuat korban memang bunuh diri.

\"Pasca mendapat visum, korban langsung kita serahkan kepada keluarga untuk dilakukan pemakaman,\" tambah Kasat.

Sementara itu, sesosok tubuh manusia yang terlihat ada didalam kawah mati di puncak Bukit Kaba dipastikan adalah Warnadi (28) warga Dusun III Desa Suban Ayam Kecamatan Selupu Rejang.

Kepastian korban adalah Warnadi setelah petugas berhasil mengevakuasi jasad korban dari kedalaman 300 meter pada Senin (18/12) siang sekitar pukul 11.00 WIB

Diketahui Warnadi sendiri, sudah meninggalkan rumahnya pada Rabu (13/12) lalu. Setelah sempat dinyatakan hilang, kemudian ditemukan titik terang keberadaan Wanardi setelah beredarnya informasi adanya sesosok tubuh manusia didalam kawah mati di Puncak Bukit Kaba atau Gunung Api Kaba.

Pihak keluarga meyakini, sesosok tubuh yang ada di dalam kawah mati Bukit Kaba tersebut, setelah petugas dari Bukit Kaba menemukan motor korban dijalur pendakian yang bisa dilalui sepeda motor.

Dimana sepeda motor dengan jenis Suzuki FU dengan nomor polisi BD 6613 KI  tersebut ditemukan tak jauh dari Puncak Bukit Kaba.

Oleh petugas, kemudian motor tersebut diserahkan ke Mapolsek Curup. Setelah mendapat informasi penemuan motor tersebut, kemudian pihak keluarga mendatangi Mapolsek Curup untuk mencocokkan surat-surat yang mereka pegang. Setelah dicocokkan ternyata benar, motor yang ditemukan didekat puncak Bukit Kaba adalah motor yang digunakan oleh Warnadi sebelum menghilang.

\"Karena motor yang ditemukan adalah motor korban, sehingga keluarga memastikan bahwa yang didalam kawah itu adalah Warnadi, meskipun belum dilakukan evakuasi,\" terang Yudi Hardiansyah (27) warga Desa Suban Ayam yang juga teman dekat korban.

Menurut Yudi, berdasarkan keterangan yang ia terima dari pihak keluarga, sebelum korban menghilang, pada Rabu pagi korban diminta untuk membeli minyak motor oleh sang Ayah Marta Dinata. Dimana motor tersebut nantinya akan digunakan sang ayah untuk ke kebun. Hanya saja setelah ditunggu-tunggu korban tak kunjung pulang.

Sebelumnya, keluarga tidak curiga kalau korban menghilang, namun setelah beberapa hari tak pulang, kemudian pihak keluarga langsung melakukan pencarian dengan menanyakan keberadaan korban kepada sejumlah rekan-rekannya, namun upaya pihak keluarga tersebut tak membuahkan hasil, karena rekan-rekan korban tak mengetahui keberadaanya.

\"Setelah berhasil diangkat, kita memang memastikan bahwa itu adalah Warnadi, hanya saja kami belum mengetahui penyebab korban berada disana\" aku Yudi yang ikut ke lokasi evakuasi kemarin.

Sementara itu, berdasarkan panatauan Bengkulu Ekspress, evakuasi jasad korban dari kedalaman sekitar 350 meter didalam kawah mati Bukit Kaba dimulai sekitar pukul 09.00 WIB. Proses evakuasi sendiri dilakukan oleh tim gabungan yang berasal dari Basarnas Bengkulu, TNI, Polri, Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), PMI dan sejumlah masyarakat lainnya.

Proses evakuasi sendiri membutuhkan waktu sekitar 2 jam dengan kondisi cuaca yang kurang mendukung. Karena selama proses evakuasi kawasan puncak Bukit Kaba tertutup kabut tebal. Dalam proses proses evakuasi dengan sistem Vertical Rescue, selain dihadapkan masalah kabut, petugas juga dihadapkan dengan kondisi bebatuan yang ada di bibir maupun dinding kawah, bebatuan tersebut berpotensi membahayakan petugas penyelamat. Setelah berhasil diangkat kemudian jasad korban langsung dibawa turun dari puncak Bukit Kaba dan kemudian dibawa ke RSUD Curup untuk menjalani visum.

\"Kita akui dalam proses evakuasi ini kendalanya adalah kabut yang sangat tebal serta bebatuan,\" terang Putras Andesta, petugas dari Basarnas yang turun ke dalam kawah untuk mengevakuasi korban.

Selain kabut, menurut Putras, kendala lain yang dihadapinya adalah bebatuan yang ada didinding dan bibir kawah. Dimana menurutnya struktur batuan didinding dan bibir kawah tersebut sangat rapuh sehingga sewaktu-waktu bisa jatuh, terutama saat tim evakuasi menari tali yang mengikat jasad korban dan dirinya. Bahkan menurut Putras beberapa kali bongkahan batu dalam ukuran yang tidak kecil mengenai helm yang ia gunakan.

Lebih lanjut Putras menjelaskan, saat ditemukan kepala korban terjepit oleh bebatuan. Diduga karena terjepit bebatuan tersebut, korban tersangkut dan tidak masuk ke dasar kawah. Dari pemeriksaan sementara yang ia lakukan, kondisi fisiknya masih utuh namun mengalami sejumlah luka akibat benturan dibebatuan saat terjatuh.

\"Dalam proses evakuasi sendiri, setelah saya menemukan jasadnya kemudian langsung dimasukkan ke kantong jenazah setelah itu, jasad korban langsung ditarik ke permukaan,\" terang Putras.

Disisi lain, setelah dibawa ke RSUD Curup dan menjalani visum, petugas medis menemukan luka lebam dan luka goresan hampir disekujur tubuh korban. Luka yang dialami korban tersebut diduga kuat karena berbenturan dengan batu saat terjatuh ke dalam kawah.

Pasca mendapat pemeriksaan dari petugas medis, sekitar pukul 15.00 WIB korban langsung dibawa ke rumah duka di Dusun III Desa Suban Ayam Kecamatan Selupu Rejang, kemudian sekitar pukul 15.45 jasad korban dimakamkan oleh pihak keluarga di TPU setempat.(ary)

Baca Juga Evakuasi Terkendala Kabut

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: