Kapolda: Polisi Tembak Warga Gangguan Kejiwaan

Kapolda: Polisi Tembak Warga Gangguan Kejiwaan

BENGKULU, Bengkulu Ekspress – Anggota Polres Pagar Alam, Sumatera Selatan Aiptu Yopi, yang menembak Kamijan warga Kelurahan Bumi Ayu Kecamatan Selebar Kota Bengkulu dan melukai Kanit Reskrim Polsek Selebar Ipda Soni Lubis Sabtu malam kemarin (4/11), diduga mengalami tekanan psikis mengarah ke gangguan kejiwaaan. Hal tersebut dikatakan Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Drs Coki Manurung SH MHum, seperti yang diketahui, Aiptu Yopi sudah lama ditinggalkan anak dan istrinya sehingga sendirian. Akibat tekanan itu Aiptu Yopi mengalami ganguan kejiwaaan dan dampaknya seperti kejadian yang melukai warga dan Kanit Reskrim Polsek Selebar tersebut. Sejauh proses pemeriksaan terhadap Aiptu Yopi terus dilakukan dengan melibatkan dokter dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kota Bengkulu. “Untuk proses hukumnya tadi malam (malam kemarin, red) kita sudah koordinasi dengan Polda Sumsel dan Polres Pagar Alam. Terkait dengan adanya pengamanan terhadap anggota yang mengelami kelainan jiwa ini,” terang Kapolda pada wartawan kemarin (5/11). Apakah anggota itu diproses secara hukum atau diberhentikan, kata Kapolda, jika memang anggota tersebut sudah tidak layak dan pantas lagi mungkin bisa jadi diberhentikan, untuk sementara anggota tersebut diamankan terlebih dahulu di Bengkulu sambil menunggu hasil pemeriksaan dokter RSJ juga nantinya.

“Anggota yang menembak salah satu warga di kelurahan Bumi Ayu dan melukai salah satu anggota Polsek Selebar itu murni karena pelaku mengalami ganggguan jiwa. Karena keluarganya sendiri saja takut sama dia (pelaku, red) yang jelas sekarang ini kita terus berkoordinasi, nanti kita lihat saja kalau memang anggota tersebut tidak mengalami ganguan kejiwaan hasil pemeriksaan dokter, proses hukum akan berjalan namun jika terbukti mengalami ganguan kejiwaan akan kita kembalikan ke Polda Sumatera Selatan,” jelasnya.
Ia mengatakan, luka yang dialami Kanit Reskrim Polsek Selebar Ipda Soni Lubis tidak ada masalah. Pada malam setelah kejadian usai mendapat pengobatan medis , Ipda Soni diperbolehkan pulang. Begitu juga dengan korban Kamijan juga sudah diperbolehkan pulang sejak Sabtu malam (4/11). \"Semuanya sudah aman terkendali dan para korban sudah pulang, namun untuk pelaku Aiptu Yopi masih dalam perawatan,\" ucapnya. Sementara itu, salah satu tetangga pelaku yang rumahnya tidak jauh dari rumah pelaku Aiptu Yopi, Erwati sat diwawancarai Bengkulu Ekspress mengatakan, memang selama ini pelaku jarang terlihat gabung bersama warga lainnya, baik ketika ada kegiatan gotong royong maupun ada cara lainnya. Yopi terbilang pendiam dan sering menutup diri dari warga sekitarnya. \"Kita jarang melihat yang bersangkutan, selain karena tugasnya yang di Polres Pagar Alam, pelaku sendiri memang jarang terlihat dirumah,\" jelasnya. Ia menyebutkan, memang selama ini baik istri dan anak pelaku tidak pernah tampak oleh warga sekitar. Mengenai polisi itu menderita gangguan kejiwaan, ia mengatakan tidak tahu mengenai hal itu. Tiba-tiba saja kemarin malam (Sabtu malam,red) terjadi peristiwa tersebut. \"Tidak ada warga yang pernah mengbrol dengan Aiptu Soni selama ini, tiba-tiba kemarin malam dikejutkan dengan kejadian itu,\" tutupnya. (529)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: