Daya Beli Petani Melemah

Daya Beli Petani Melemah

\"Padi\"BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, nilai tukar petani (NTP) Provinsi Bengkulu bulan Juli 2017 lalu tercatat sebesar 92,39. Artinya, daya beli petani di Provinsi Bengkulu masih defisit sebesar 7,61 persen. Angka ini lebih rendah dari NTP bulan Juni 2017 sebesar 93,30 atau turun sebesar 0,91 persen.

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Dyah Anugrah Kuswardani MA menjelaskan, penurunan NTP terjadi pada semua subsektor, kecuali subsektor hortikultura.

\"Semua subsektor NTP terjadi pada semua subsektor, dibandingkan bulan Juni terdapat penurunan 0,91 persen,\" ujar Dyah kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (18/8).

Diungkapkannya, penurunan terjadi pada NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR) 80,06 yang turun 1,89%, subsektor peternakan 108,01 turun 0,05%, subsektor perikanan nelayan 95,81 turun 0,90%, subsektor perikanan tangkap (NTNT) 103,81 turun 1,40%, subsektor perikanan budidaya (NTNB) 92,84 turun 0,69%.

\"NTP semua subsektor mengalami penurunan, kecuali subsektor holtikultura (NTPH) 115,55 atau naik 0,18%,\" ungkap Dyah.

Dyah menjelaskan, pertumbuhan subsektor holtikultura ini didorong karena faktor iklim yang mendukung, yakni jumlah air cukup sehingga petani dapat menanam 2-3 kali dalam setahun dari sebelumnya hanya sekali setahun.

\"Faktor cuaca menjadi pendukung meningkatnya subsektor holtikultura ini,\" jelas Dyah.

Tak hanya itu, faktor selanjutnya didorong harga sayuran dan buah-buah yang relatif tinggi, sehingga petani memiliki kemampuan daya beli yang lebih besar. Efek domino dari kemampuan daya beli yang meningkat, maka minat petani untuk menanam juga meningkat.

\"Karena harga jual menjanjikan, maka petani semangat untuk menanam,\" tambah Dyah.

Namun demikian, Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) tercatat 102,14 atau turun sebesar 0,72% bila dibandingkan bulan Juni 2017 yang tercatat sebesar 102,88.

\"Meskipun ada peningkatan di NTP holtikultura, namun secara keseluruhan untuk NTUP mengalami penurunan 0,72%,\" sambung Dyah.

Dyah berharap kedepannya NTP di Provinsi Bengkulu bisa meningkat yang artinya meningkatnya kemampuan daya beli petani.

\"Kedepannya kami harap NTP tidak lagi defisit dan bisa semakin meningkat,\" tukasnya.(999)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: