M Agustian Kembali Terpilih sebagai Ketua Gapensi Provinsi Bengkulu
BENGKULU, bengkuluekspress.com - M Agustian kembali terpilih menjadi Ketua Badan Pimpinan Daerah (BPD) Gabungan Pelaksana Kontruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Provinsi Bengkulu periode 2017 - 2022. Ia terpilih dalam Musda VIII BPD Gapensi Provinsi Bengkulu yang dihadiri langsung oleh Ketua Badan Pimpinan Pusat (BPP), Iskandar Z Hartawi di Hotel Nala Sea Side Kota Bengkulu, Kamis (20/04/2017).
Dalam sambutannya, Iskandar berharap Gapensi Bengkulu dengan kepengurusan baru ini dapat lebih eksis dari yang sebelumya. Sebab, Gapensi merupakan organisasi pelaksana konstruksi tertua di Inonesia yang usianya sudah 58 tahun.
\"Dulu hanya satu organisasi, adalah Gapnasi dan sekarang di era reformasi sudah berkembang 40 lebih. Alhamdulillah, jumlah anggota Gapensi seluruh Indonesia itu masih yang terbanyak, lebih dari 60 ribu anggota,\" sampai Iskandar usai pembukaan Musda BPD Gapensi Provinsi Bengkulu.
Dikatakan Iskandar, Peran organisasi sangat diharapkan untuk perkembangan organisasi agar lebih solid. Ditambah lagi dengan UU nomor 2 tahun 2017 tentang jasa konstruksi yang baru disahkan oleh DPR RI. Dimana saat ini sertifikasi kontraktor sangat penting guna mendukung peningkatan daya saing dan melahirkan kontraktor spesialis.
\"Ini jadi justru memberikan peluang kepada asosiasi dalam melakukan pekerjaan. Sehingga masalah seperti kriminalisasi tidak ada lagi,\" kata Iskandar.
Sementara itu, Ketua BPD Gapensi terpilih, M Agustian akan terus mengupayakan anggota - anggota Gapensi agar lebih maju dan tumbuh.
\"Saat ini sangat banyak organsasi. Kita harus sama - sama maju dengan tidak mngesampingkan peraturan,\" katanya
Dikatakannya, di Bengkulu Gapensi saat ini merupakan organisasi pelaksana konstruksi dengan anggota terbanyak, yakni sekitar 300 anggiota. Anggota Gapensi juga sangat berperan dalam pembangunan, karena hampir setiap pembangunan di Provinsi Bengkulu dilaksanakan oleh anggota Gapensi.
Untuk itu, ia juga mengimbau kepada pemerintah untuk pembangunan kedepan, harus menggunakan kontraktor yang benar - benar kontraktor.
\"Jangan sampai seperti yang dulu, siapa yang bekerja dengan siapa yang punya perusahaan banyak beda. Dan juga kita mengimbau kepada pemerintah daerah untuk juga memperhatikan perusahaan perusahaan yang kecil. Kita dukung perusahaan besar dengan pekerjaan sampai Rp 100 - 200 miliar, kita dukung. Tapi perusahaan kecil juga harus diperhatikan nasibnya,\" harapnya. (Dil)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: