Sampel Dugaan Pupuk Oplosan Menghilang
KEPAHIANG, Bengkulu Ekspress - Meski Dinas Pertanian (Dispertan) telah turun langsung ke petani guna melihat dan mengambil sampel pupuk yang dicurigai sebagai pupuk oplosan. Namun hingga saat ini pihak Dispertan masih belum bisa menemukan titik terang kejelasan pupuk yang dicurigai pupuk oplosan atau bukan. Pasalnya, ketika Dispertan datang guna memastikan dan hendak mengambil sampel pupuk yang dicurigai itu sudah menghilang atau tak ditemukan lagi. Sedangkan bahan yang yang akan di gunakan sebagai uji labortorium adalah pupuk yang dicurigai tersebut.
Kepala Dispertan Kepahiang, Hernawan A.Md melalui Kasi Sarana Prasarana dan Pengolahan Hasil Pangan, Lani Sp, pihaknya belum bisa mengambil sample pupuk yang dicurigai guna dilakukan uji lab.
\"Kita tidak bisa mengatakan pupuk yang dicurigai adalah pupuk oplosan ataupun pupuk palsu. Karena kita belum bisa mengambil sample guna dilakukan uji lab,\" ungkapnya.
Disamping itu, koordinator penyuluh pertanian, Baharudin SP mengatakan, jika jenis upuk NPK terdapat berbagai macam jenis dan dari hal tersebut pihaknya juga belum bisa menvonis pupuk yang dicurigai pupuk tersebut jenis pupuk oplosan atau pupuk palsu atau bukan.
\"Memang ada berbagai jenis NPK itu sendiri, dan bisa jadi sesuai jenisnya tadi dengan reaksi yang berbeda. Ada yang harus dilarutkan dalam waktu lama dan juga ada yang langsung larut,\" ungkapnya.
Terpisah, Badar menepisnya. Sebab dirinya sudah sering menggunakan pupuk NPK dalam bertani sehingga dirinya mengatakan tahu persis jika pupuk yang di curigai olehnya memang berbeda dengan biasanya.
\"Sayangnya memang sisanya tidak ada lagi. Tapi jelas berbeda, sebab dari yang saya temui tersebut larutnya bukan hanya lama, tapi justru menjadi seperti sagu sisanya. Lagi pula jika yang saya temui ini ketika dilarutkan apabila yang biasanya larut itu ketika tercampur terasa dingin airnya, tapi ini tidak,\" tepisnya.
Menanggapi hal tersebut, Lani mengatakan ada beberapa kemungkinan jenis pupuk tersebut terjadi perbedaan ketika diaplikasikan dengan air.
\"Kita tidak bisa mengatakan itu palsu atau tidak atau oplosan atau tidak. Tapi bisa jadi pupuk tersebut kadaluarsa, namun memang masih menjadi pertanyaan pupuk tersebut tidak bereaksi ketika di aplikasikan ke tanaman. Seperti yang disampaikan pak Badar malah sayurnya rusak bikan lagi tidak berkembang,\" paparnya.
Dirinya juga mengharapkan, dikemudian hari jika masih menemukan pupuk yang dicurigai opolosan atau palsu agar segera melapor agar dapat di tindak lanjuti.
\"Jadi kalau ada samplenya baru bisa kita uji lab. Nanti kalau masih menemukan yang serupa kita minta agar menyisakan pupuk tersebut guna dilakukan uji lab. Sebab kita bisa mengetahuinya secara rinci pupuk tersebut mengandung unsur apa saja ketika usai di uji lab,\" tutup Lani. (320)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: