Dokter dan Bidan PTT Tuntut Kejelasan Status

Dokter dan Bidan PTT  Tuntut Kejelasan Status

BINTUHAN, BE - Puluhan dokter dan bidan yang statusnya masih menjadi Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang ditempatkan di Kabupaten Kaur, mendatangi kantor Bupati Kaur, Selasa (28/2). Mereka datang dan bertemu Sekda meminta kejelasan status dan juga mempertanyakan hasil tes kompetensi yang mereka ikuti pada tahun 2016 lalu yang tak kunjung diumumkan. Sebab selama ini, nasib mereka terkatung-katung karena tidak adanya pengangkatan dokter dan bidan PTT.

“Kami datangi ke kantor bupati ini ingin mempertanyakan kejelasan nasib kami yang ikut tes 2016 lalu, karena kami sampai sekarang ini tidak tahu lulus atau tidaknya tes itu,” kata Elva Yunita Amd Keb selaku perwakilan bidan PTT kepada BE, kemarin (28/2).

Dikatakannya, sejumlah dokter dan bidan PTT mengaku bahwa berdasarkan informasi yang mereka dapatkan, hasil tes tersebut sudah diserahkan ke Pemda Kaur melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Kaur. Namun hingga saat ini belum juga diumumkan oleh instansi tersebut.

“Padahal di kabupaten lain sudah diumumkan. Tentu hal ini membuat kami gelisah karena sampai sekarang tidak ada kejelasan,” ujarnya.

Dari pantauan BE kemarin (28/2), puluhan dokter dan bidan PTT ini mendatangi kantor bupati sekitar pukul 09.00 WIB. Mereka langsung disambut baik Sekda Kaur Nandar Munadi SSos dan mereka diajak berdialog. Saat dialog yang digelar di ruang kerja Sekda, beberapa perwakilan dokter dan Bidan PTT Kaur meminta penjelasan terkait diumumkannya hasil tes yang diselenggarakan Kemenkes tahun 2016 lalu.

“Hasil dialognya kami masih disuruh bersabar menunggu, karena belum ada instruksi dari bupati. Kami akan tetap sabar. Kalau memang aturannya jelas, ya kami akan bersabar menunggu,” terangnya.

Sementara itu, Sekda Kaur Nandar Munadi SSos MSi mengatakan, terkait tes bidan PTT tahun 2016 lalu, saat ini oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah menyerahkan berkas dan kelulusan ke provinsi, kabupaten dan kota se-Indonesia. Kendati demikian, pihaknya sendiri belum bisa memastikan akan mengangkat semua bidan dan dokter PTT tersebut, karena akan disesuaikan dengan kebutuhan pegawai dan anggaran daerah.

“Yang memang kalau Kemenkes RI itu telah menyerahkan tes bidan PTT ke daerah, dan kalau tidak salah untuk kouta dokter dan bidan PTT Kaur ini kouta nya 99 orang. Untuk pengangkatan jadi CPNS atau tidaknya itu dari bupati langsung, tapi juga semua disesuaikan dengan kemampuan daerah nantinya. Juga batas umur itu dibawa 35 tahun kalau lewat tidak bisa diangkat CPNS,” jelasnya.(618)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: