8 Kecamatan Rawan Bencana, BPBD Akan Gelar Pelatihan

8 Kecamatan Rawan Bencana, BPBD Akan Gelar Pelatihan

BENTENG, Bengkulu Ekspress - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) akan menggelar pelatihan tanggap darurat kepada masyarakat yang tinggal di 8 kecamatan di Kabupaten Benteng. Hal itu dikarenakan 8 dari 10 kecamatan di Benteng dikategorikan rawan dilanda bencana.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Benteng, Drs Tomi Marisi MSi melalui Kasubid Kedaruratan, Yudi Setiawan SST menjelaskan, kegiatan tersebut akan dilaksanakan selama 3 hari, yakni pada tanggal 2-4 Maret 2017 mendatang.

\"Kita akan melibatkan sebanyak 50 orang peserta yang  terdiri dari para Kepala Desa (Kades) dan perangkat desa,\" ungkap Yudi

Dijelaskannya, penunjukan 8 kecamatan tersebut  berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan oleh BPBD Kabupaten Benteng, dan 8 desa tersebut memang digolongkan sebagai daerah yang rawan bencana yang meliputi Kecamatan Karang Tinggi, Merigi Kelindang, Merigi Sakti, Pagar Jati, Pematang Tiga, Pondok Kelapa, Bang Haji dan Kecamatan Taba Penanjung.

\"Dari data yang kami peroleh, sebanyak 25 desa di 8 kecamatan se-Kabupaten Benteng memang dianggap rawan bencana,\" terangnya.

Dari berbagai potensi bencana yang seringkali muncul, lanjut Yudi, bencana alam berupa banjir mmerupakan salah satu bencana yang paling sering terjadi. Sebab itulah, pihaknya meminta agar masyarakat bisa proaktif dan sigap dalam mengambil sikap jika terjadi bencana.

\"Saat ini, tingkat kepedulian masyarakat ketika terjadi bencana masih sangat rendah. Mereka menilai bahwa penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab pemerintah. Pola pikir seperti inilah yang harus kita ubah,\" bebernya.

Lebih lanjut dijelaskannya, dengan kesadaran yang tinggi, pemerintah berharap agar setiap penanggulangan bencana di daerah bisa dilakukan secara cepat dan mengganggu aktivitas masyarakat.

\"Seperti halnya yang sering terjadi di kawasan gunung Kecamatan Taba Penanjung. Masyarakat diminta untuk lebih responsif ketika mengetahui terjadinya bencana. Sehingga akses lalu lintas bisa kembali lancar dan tak mengganggu pengguna jalan yang melintas,\" pungkasnya.(135)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: