Dampak Akses ke Enggano Lumpuh Rugi Jutaan Rupiah hingga Anak Tak Bisa Sekolah

Dampak Akses ke Enggano Lumpuh Rugi Jutaan Rupiah hingga Anak Tak Bisa Sekolah

Sudah hampir dua minggu ini belakangan, ratusan warga Pulau Enggano terdampar di Kota Bengkulu. Kapal yang biasa mengangkutn mereka pulang ke Pulau Enggano tidak lagi berlayar. Akibatnya, ekonomi masyarakat Pulau Enggano pun lumpuh.

EKO PUTRA MEMBARA - Kota Bengkulu

ENTAH sampai kapan ratusan warga Pulau Enggano ini harus menunggu kedatangan kapal untuk kembali berlayar di kapung halamannya.

Kapal KM Sabuk Nusantara yang dijanjikan pemerintah segera datang tak terlihat wujudnya di Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu.

Ingin mengadu, tapi apa boleh buat, kapal yang menjadi mimpi itu pun tak bisa didatangkan sesaat. Hanya berharap dan bersabar yang bisa dilakukan oleh warga Pulau Enggano ini.

Seperti yang diceritakan M Sunardi (47) warga Desa Apoho, Enggano, yang sudah dua minggu terpaksa tinggal di Bengkulu.

Banyak kerugian yang dialaminya sebagai seorang petani buah pisang. Selain itu, anaknya yang masih duduk di kelas 1 SMP N 1 Enggano juga tak bisa bersekolah, lantaran ikut bersama kedua orang tuanya ke Kota Bengkulu.

\"Susah mau bilang apa. Hanya bisa menunggu,\" ungkap Sunardi.

Ia mengaku, akibat tidak ada kapal, pekerjaannya sebagai seorang petani kebun pisang jadi terbangkalai karena sudah lama ditinggalkan dan tak lagi mendapat perawatan.

Jika akses penyeberangan lancar, hasil bertani kebun pisang itu bisa mencapai ratusan tandan perminggunya. Tapi sekarang, bukan hasil yang didapatkan. Yang ada banyak pisang jadi busuk karena tak bisa di bawa ke Kota Bengkulu untuk dijual.

\"Pisang-pisang banyak yang busuk, mau dijual lagi tidak mungkin bisa,\" ujarnya.

Sunardi yang tinggal di pondok sederhana di Kelurahan Sukarami ini hanya bisa berharap kapal KM Sabuk Nusatara yang telah dijanjikan pemerintah sebagai kapal pengganti Feri Pulo Tello cepat sampai.

Sebab, jika terlalu lama, bukan hanya warga Pulau Enggano di Kota Bengkulu saja yang merasa rugi. Namun warga yang berada di Pulau Enggano juga akan kian menjerit.

Mengingat bahan kebutuhan pokok yang dijual di pulau terluar itu akan semakin menipis, tentunya harga juga akan ikut mahal.

\"Jelas kebutuhan pokok di Pulau Enggano akan semakin menipis karena tidak ada pasokan bahan pokok yang masuk dari Bengkulu,\" terang bapak tiga orang anak ini.

Senardi juga menyesalkan tidak adanya kapal pengganti sebelum kapal Feri Pulo Tello kembali berlayar setelah perbaikan berkala.

\"Harusnya kapal pengganti itu disediakan terlebih dahulu baru kapal feri diperbaiki,\" imbuhnya.

Tak hanya itu, mantan Kepala Desa Apoho ini juga meminta kepada pemerintah untuk menambah armada kapal menjadi tiga kapal. Hal ini untuk mengatasi miniminya pelayaran Bengkulu-Enggano.

\"Masyarakat Enggano sudah banyak beraktifitas keluar masuk Bengkulu-Enggano. Armada kapal kami minta ditambah atau jadwal keberangkat kapal dua kali dalam satu minggu itu, ditambah lagi. Jadi kami masyarakat ini tidak lagi kesulitan pergi ke Kota Bengkulu,\" mintanya.

Di sisi lain, Anggota Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu, H Edi Sunadar juga ikut meyesalkan atas terjadinya kelumpuhan akses Bengkulu-Enggano. Menurutnya, pemerintah tidak boleh diam dalam mengatasi masalah ini.

\"Kita sudah minta dengan pihak Perhubungan untuk mencari jalan keluar. Jangan sampai masalah ini terus berlarut-larut. Kapal yang akan datang ke Bengkulu harus cepat sampai,\" tagas Edi.

Sementara itu, Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah MMA menegaskan bahwa kapal KM Sabuk Nusantara telah berangkat dari Jakarta menuju Pulau Enggano. Untuk itu, masyarakat diminta untuk tetap bersabar dalam menunggu.

\"Kita sudah konfirmasi langsung dengan KM Sabuk Nusatara dan sekarang sedang dalam perjalanan,\" jelas Rohidin.

Untuk masyarakat yang sakit dan perlu dilakukan rujukan di rumah sakit yang ada di Bengkulu, diminta berkoordinasi kepada pihak kepolisian perairan (Polair) dan Lanal Bengkulu. Sehingga nantinya kapal yang dimiliki bisa di fungsikan untuk mengakut warga yang sakit tersebut.

\"Jika ada warga yang sakit parah dan perlu dirujuk, kita juga sudah koordinasikan kepada instansi terkait, untuk ikut membantu permasalah ini. Hal ini nantinya juga akan menjadi catatan penting, agar permasalahan ini tidak kembali terjadi,\" pungkasnya. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: