Pengepul Mulai Khawatir, Gula Aren Pakai Deterjen

Pengepul Mulai Khawatir, Gula Aren Pakai Deterjen

CURUP, BE - Pasca terungkapnya penggunaan deterjen oleh sejumlah petani dalam produksi gula aren di Kabupaten Rejang Lebong, saat ini sejumlah pengepul gula aren mulai mengkhawatirkan usaha mereka.

Kekhawatiran para pengepul gula aren ini bukan tanpa asalan. Karena dengan terungkapkan penggunaan deterjen ini bisa berdampak pada pesanan gula aren dari sejumlah daerah yang selama ini memasok gula aren dar Kabupaten Rejang Lebong.

\"Kalau khawatir pasti, karena dengan banyak yang tahu kalau gula aren dicampur deterjen, bisa saja pesanan menjadi turun,\" ungkap Manda (35), pemilik UD Manda salah satu pengepul Gula Aren di kawasan pasar Atas Kota Curup.

Meskipun diakui Manda, pasca terungkapnya penggunaan deterjan oleh sejumlah petani di Kabupaten Rejang Lebong dalam pembuatan gula aren, hingga kemarin permintaan akan gula aren meman belum memberikan dampak.

\"Kalau hingga sekarang (kemarin), belum ada dampak, permintaan masih normal-normal saja,\" aku Manda.

Diakui Manda, penggunaan deterjen dalam produksi gula aren ini bukan hal yang baru. Bahkan ia mengaku hal tersebut sudah lama diketahui dan seperti sudah menjadi rahasia umum. Namun selama ini tidak ada yang komplain, karena memang takaran deterjen yang dicampur sangat sedikit sehingga dipercaya tidak memberikan dampak negatif.

Bahkan Manda mengaku, ia sempat menolak membeli gula aren dari petani, karena ia memastikan bahwa gula yang dijual kepada dirinya tersebut mengandung deterjen.

Selain menolak membeli gula tersebut, ia juga menyarankan kepada penjualnya untuk tidak lagi menggunakan deterjen dalam campuran gula aren.

\"Sebenarnya dari rasanya saja kita sudah tau, kalau ada rasa pedas, maka itu dicampur deterjen,\" terang Manda.

Meski ada yang menggunakan deterjen dalam campuran gula aren, namun Manda yakin tidak semua petani gula aren menggunakan bahan berbahaya bagi kesehatan tersebut. Karena menurut Manda masih banyak petani yang mengelolah gula arennya dengan alami.

Sementara itu, untuk penjualan yang dilakukannya, Manda mengaku gula aren yang ia kumpulkan dari petani yang ada di Rejang Lebong untuk dijual kembali ke daerah Provinsi Jambi.

Mengenai jumlahnya, tidak pasti tergantung dari permintaan. Diakui Manda, kualitas gula aren dari Kabupaten Rejang Lebong memang tidak diragukan lagi, ia berharap masalah penggunaan deterjen ini tidak berdampak pada usaha gula aren di Kabupaten Rejang Lebong.

Sementara itu, Erwin (35) salah seorang petani gula aren di Desa Air Meles Atas Kecamatan Selupu Rejang mengaku, tidak semua petani gula aren yang menggunakan deterjen sebagai campuran, termasuk dirinya.

\"Memang ada yang menggunakan deterjen, namun ada juga yang tidak termasuk saya,\" aku Erwin.

Erwin memang tidak menggunakan campuran deterjen lantaran gula aren maupun air nira yang ia sadap selain untuk dijual juga untuk dikonsumsi sendiri, sehingga ia tidak ingin mencelakai keluarganya maupun orang lain yang menkonsumsi gula merah yang ia produksi.

\"Kalau katanya deterjen ini, untuk menjernihkan air nira dan supaya tidak cepat busuk,\" terang Erwin.(251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: