Dokter Keluhkan Insentif Dihapus

Dokter Keluhkan Insentif Dihapus

Nandar: Baru Dapat Kabar

BINTUHAN,BE- Sebanyak sembilan dokter Pegawai Tidak Tetap atau Dokter PTT yang bertugas di Kabupaten Kaur, Rabu siang (31/1) mendatangi kantor bupati setempat. Mereka mengadu ke Sekda karena pihak dinas kesehatan setempat menghapuskan uang insentif atau honor yang selama dibayarkan kepada mereka.

“Kami datang ke kantor Bupati ini ingin mempertanyakan kejelasan soal intensif yang diberikan Pemda kepada kami selama ini, karena kabarnya tahun ini intensif dokter PTT dihapus,” kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Kaur dr DR Dahlan Gunawan Mkes Mars kepada BE, kemarin (31/1).

Dikatakan Dahlan selaku ketua IDI, pengapusan insentif daerah yang diberikan setiap bulan kepada dokter PTT sebesar Rp 1 juta itu, setelah sebelumnya beberapa perwakilan dokter PTT mendapatkan kabar dari pihak Dinkes jika intensif mereka ditahun 2017 ini ditiadakan alias dihapus. Namun mereka beralasan dugaan penghapusan insentif bagi mereka ini tanpa sebab akibat yang jelas. Untuk itu mereka mendatangi dan mengadu ke Sekda Kaur ini miminta kejelasan soal penghapusan insentif tersebut.

“Makanya kami datang kesini minta kejelasan langsung dengan bapak Sekda, kalau bisa intensif dokter PTT ini tetap ada,” terangnya.

Senada juga disampaikan dr Sandi Novi, ia meminta kepada Sekda untuk memangil pihak dinas kesehatan setempat soal insentif yang direnakan dihapus ini. Sebab semenjak mendengar akan dihapuskannya insentif daerah ini, para dokter PTT yang berjumlah 9 orang ini selama ini resah.

“Kami disini juga kalau bisa insentif tetap seperti bisa, dan kalau bisa dinaikan dari lagi,” singkatnya.

Sementara itu, Sekda Kaur Nandar Munadi S Sos mengaku, ia belum mengetahui soal kabar jika insentif daerah dokter PTT yang selama ini diberikan Pemda Kaur dihapus. Namun untuk memastikan kabar ini, ia akan segera memanggil dinas terkait untuk menjelaskan persoalan ini. Akan tetap ia minta kepada para dokter PTT untuk tetap bekerja semaksimal mungkin dalam melayani masyarakat.

“Saya baru dapat kabar soal ini, dan nanti akan kita pastikan lagi soal penghapusan insentif ini. Kalau memang dihapus nanti perubahan anggaran akan kita angarkan lagi. Karena kita disini masih sangat membutuhkan dokter ini, tapi kita cek dulu kepastianya,” jelas Sekda.(618)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: