ABG Korban Cabul Kurang Pengawasan Orang Tua

ABG Korban Cabul Kurang Pengawasan Orang Tua

KOTA MANNA, Bengkulu Ekspress – Maraknya pencabulan terhadap anak dibawah umur atau remaja putri yang juga biasa disebut anak baru gede (ABD) membuktikan jika pengawasan orang tua pada mereka kurang. Seperti yang dialami Ra (17) warga Kelurahan Gunung Ayu, Kota Manna, yang ditemukan bersama Gu (39) warga jalan Kapten Bukhari, Kelurahan Gunung Mesir, Pasar Manna. Pasalnya Ra menjadi gadis belia yang suka keluyuran akibat kurang mendapat perhatian orang tua.

“Kami melihat, Ra ini kurang mendapat perhatian dari orang tuanya, sehingga sudah terbiasa keluar malam,” kata Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Mapolres Bengkulu Selatan (BS), Brigpol Nurani Sri Madhona.

Menurut Dona, sapaan akrab kanit PPA, kejadian pencabulan yang dialami Ra, juga dialami oleh beberapa gadis belia lainnya yang juga ditangani pihaknya. Kejadian itu, karena orang tua mereka jarang di rumah dan selalu dikebun. Sehingga ada yang sendirian di rumah dan ada juga yang dititipkan sama nenek. “ Pergaulan remaja putri yang kurang mendapat perhatian orang tua menjadi tidak terkontrol sehingga sebagian ada yang masuk dalam lingkaran pergaulan bebas,”ujarnya.

Oleh karena itu, dengan maraknya gadis belia menjadi korban pencabulan di BS, Dona mengimbau para orang tua, agar dapat lebih memperhatikan anak-anaknya khususnya remaja putri. Dengan adanya perhatian orang tua, maka anak-anak akan tumbuh dan makin dewasa dengan selalu mendapat kasih saying orang tuanya. Pada akhirnya mereka tidak terjerumus pada pergaulan bebas.

“Kalau orang tua selalu perhatian, mereka akan tahu anak-anaknya bergaul dengan siapa, dengan begitu anak-anak tidak akan salah bergaul, sebab ketika mereka mulai salah bergaul akan selalu diingatkan orang tuanya’” urai Dona.

Dengan adanya perhatian orang tua, maka orang tua akan melarang anaknya keluar rumah larut malam. Kemudian anak-anak juga akan dekat dengan orang tua. Pada akhirnya anak-anak akan menjadikan orang tuanya sebagai tempat berlindung sekaligus sahabat atau tebat dan tempat mengadu atau curhat.

“Dengan anak-anak selalu dekat dengan orang tua, insya allah ke depan anak-anak remaja putrid yang menjadi korban pencabulan di BS akan semakin berkurang,” demikian Dona. (369)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: