Isak Tangis Warnai Peringatan Hari Ibu di Rejang Lebong

CURUP, bengkuluekspress.com - Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong melalui Tim Penggerak PKK dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah (BKKBD) menggelar peringatan hari ibu di Aula Pola Pemda, Kamis (22/12/2016).

Peringatan hari ibu tersebut diwarnai dengan isak tangis para tamu undangan.

Para kaum ibu tak mampu membendung air mata saat menyaksikan penampilan puisi dari Ketua Tim Penggerak PKK Rejang Lebong Fitri Hijazi dan penampilan drama dari Forum Anak Rejang Lebong (FAREL).

Penampilan puisi dan drama tersebut menggambarkan perjuangan seorang Ibu dalam membesarkan, menjaga serta menyangi anak - anaknya. Hal inilah membuat para penonton teringat akan kesalahan dan dosa yang telah diperbuat terhadap ibunya selama ini.

Ketua Tim Penggerak PKK RL, Fitri Hijazi pun meneteskan air mata saat membacakan puisi. Puncak luapan haru penonton terjadi saat penampilan drama yang dibawakan oleh FAREL yang menceritakan seorang anak nakal, namun Ibu tersebut tetap menghawatirkan dan menyayang anaknya.

Penampilan terakhir ditutup dengan lagu Ibu dengan suara yang secara tidak langsung membuat air mata para hadirin pun semakin bercucuran.

Bupati RL, Ahmad Hijazi dalam sambutannya mengatakan kegiatan yang dapat berdampak positif ini sangat perlu dilakukan karena dinilai dapat mengoptimalkan seseorang untuk berakhlak mulia dan sopan santun, yang terhadap sosok Ibu. \"Pastinya dengan kegiatan ini, banyak manfaat dan barokah yang akan kita dapatkan dan sungguh pelajaran yang baik untuk kita semua, agar terus menghormati kaum perempuan, karena kaum perempuan adalah sosok ibu yang lemah lembut,\" ujar Bupati.

Kegiatan ini, dihadiri tamu undangan dari unsur FKPD RL, SKPD RL, instansi vertikal, swasta dan organisasi - organisasi wanita serta tamu undangan lain sebagainyam. Dalam kegiatan tersebut juga, dilangsungkan pembagian hadiah pemenang foto dengan tema Kasih Ibu.

Kegiatan ini mengangkat tema \"Mari kita tingkatkan Kesetaraan Perempuan dan laki - laki, untuk mewujudkan Indonesia yang bebas dari kekerasan, perdagangan orang dan kesenjangan akses ekonomi terhadap perempuan\".(Ade)

Sumber: