Sebulan Banjir tak Surut, Puluhan KK Terisolir

Sebulan Banjir tak Surut, Puluhan KK Terisolir

TEBAT KARAI, BE - Cuaca hujan sebulan terakhir menyebabkan jalan usaha tani (JUT) Desa Talang Karet Kecamatan Tebat Karai Kabupaten Kepahiang terputus sepanjang 25 meter.

Jalan menuju Dusun 3 terendam air dengan kedalam mencapai 1,5 meter, sehingga tidak dapat dilalui menggunakan kendaraan.

Masyarakat yang keluar masuk ke area tersebut harus menaiki rakit untuk dapat menuju pusat Desa Talang Karet dan sebaliknya. Keadaan itu sudah berjalan sejak satu bulan lalu. \"Sudah ada sebulan airnya belum juga surut, warga kesulitan untuk berkativitas,\" ujar Oki (38), salah seorang warga yang kediamannya terisolir akibat jalan terendam air, Senin (12/12).

Oki mengharapkan agar ada solusi cepat mengeringkan air yang merendam satu-satu akses jalan menuju pemukimannya agar aktivitas masyarakat untuk menuju jalan raya di pusat Desa Talang Karet dan sebaliknya tidak mengalami hambatan. \"Susah pak kalau saat ini, terutama malam hari kalau kita mau keluar kondisi gelap sehingga sangat berbahaya jika tetap menyebarang,\" ujarnya.

Syabandar (40), menuturkan keluhan serupa, karena sudah sebulan lebih harus melalui jalan menggunakan rakit. Sehingga dirinya mesti mengeluarkan biaya tambahan, agar dapat menaiki rakit untuk menyebarang dari rumahnya menuju kebun miliknya yang berada didusun 3. \"Kalau tarifnya satu orang seribu pak, untuk motor dua ribu. Wajar kita bayar karena rakitnya didorong, tentunya butuh tenaga juga mendorongnyo serta yang mendorong juga berendam dalam air,\" ujarnya.

Baik Syahbandar maupun Oki sama-sama mengharapkan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kepahiang agar bertindak cepat untuk mengeringkan airnya agar kondisi jalan JUT di Desa Talang Karet itu dapat dilewati dengan baik tanpa harus menggunakan rakit.

Kepala Desa Ahmadi (40) menjelaskan bila permasalahan jalan JUT terendam sudah kejadian yang berulang kali. Sebab ditahun 2012 lalu, air dengan ketinggian hampir 1,5 meter juga merendam kawasan persawahan warga yang berada tak jauh dari jalan raya. Pemerintah Desa (Pemdes) Talang Karet sendiri sudah memiliki rencana memperbaiki jalan sepanjang 25 meter agar tidak terendam air lagi. \"Airnya berasal dari air hujan, terus air-air lainya menjadi satu karena tidak ada area pembungannya,\" sebut Ahamdi.

Lebih lanjut menurutnya ada dua solusi untuk mengatasi permasalahan banjir yang memutuskan JUT, pertama melakukan penimbunan dengan menginggikan badan jalan. Kedua bisa dibuatkan jembatan, sehingga jalanya menjadi lebih tinggi. \"Pemdes dan BPD sudah pernah menggelar rapat, program jangka menengahnya kita akan lakukan pengeboran untuk membuang airnya ke Sungai Bingin Kuning. Harus dibor sebab tidak memungkinkan membuat drainase karena antara jarak rawa ini (Genangan Air) dengan Sungai Bingin Kunung sangat tinggi,\" tuturnya.

Kades menuturkan bila kerugian materi akibat bencana banjir sudah mencapai puluhan juta, sebab selain badan jalan genangan air setinggi perut orang desa ini menghancurkan 1 hektar kolam ikan. Kemudian merendam 5 hektar sawah warga, sehingga pemilik lahan tidak dapat melakukan penan raya. \"Kalau dihitung perikiraannya mencapai Rp 15 juta untuk kolam ikan, kemudian sawah kalau bisa penan menghasilkan 3,5 ton,\" ungkapnya.

Kades mengharapkan adanya kepedulian Pemda Kabupaten Kepahiang bahkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu agar dapat mencarikan solusi perkara jalan JUT. \"Sampai saat ini baik Pemda, Pemprov maupun pemerintah pusat belum ada yang mengecek kondisi jalan disini,\" sebutnya.

Menurutnya pihak Pemdes berencana akan menggunakan dana APBN melalui Dana Desa (DD) memperbaiki jalan. Namun pihaknya belum dapat memastikan besaran anggaran yang dibutuhkan memperbaiki jalan, karena masih dalam tahap pengkajian. (320)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: