Pendemo Turunkan Bendera Merah Putih

Pendemo Turunkan Bendera Merah Putih

TAIS, Bengkulu Ekspress - Terjadi kehebohan di Kantor DPRD Seluma sekitar pukul 11.30 WIB, kemarin (1/11). Lima orang warga yang mengatas namakan diri sebagai Badan Independen Pemantau Pembangunanb (BIPP) RI menggelar demo di kantor wakil rakyat tersebut.Kehebohan terjadi saat demo berlangsung salah seorang pendemo tiba-tiba menurunkan bendera merah putih yang berkibar di kantor DPRD Seluma.

“Bendera ini tidak dihormati oleh DPRD Seluma sehingga tidak layak untuk di kibarkan di Seluma ini. Buktinya sudah jelas pekerjaan fisik di Seluma sudah dibagi-bagi oleh DPRD dan kongkalikong antara pemda dan DPRD Seluma ini,” tegas Muhar Rozi peserta demo yang menurunkan bendera sebelum diamankan ke Polres Seluma.

Aksi penurunan simbol negara itupun langsung mendapat reaksi Kasat Sabara Polres Seluma AKP Syafrizal. Dia langsung mengamankan Muhar Rozi. Bukan itu saja secara spontan anggota dari Kodim 0425 Seluma dan petugas sekuriti DPRD Seluma juga langsung mendatangi tiang bendera dan langsung mengamankan pelaku yang menurunkan bendera itu.

Pelaku kemudian langsung dibawa ke Mapolres Seluma menggunakan mobil tahanan Sat Sabhara untuk dimintai keterangan.Saat diinterogasi anggota Polres Seluma di halaman parkir DPRD Seluma, pelaku mengatakan dia menurunkan Bendera Merah Putih karena merasa kecewa dengan kinerja DPRD Seluma. Menurut pelaku Bendera Merah Putih dianggap tidak layak berkibar di depan DPRD Seluma. Lantaran tidak dihormati sepenuh hati oleh DPRD. Hal ini dilihat dari kinerja DPRD Seluma selama ini yang dianggapnya belum sepenuhnya memperjuangkan aspirasi masyarakat. Selain itu juga belum menjalankan tugasnya dengan baik.

Saat demo orator Aurigo Jaya menyatakan, DPRD Seluma dan Pemkab Seluma belum berhasil melaksanakan pembangunan di Kabupaten Seluma. Menurutnya antara Pemkab Seluma dan DPRD Seluma sepakat berbagi-bagi sehingga jalannya pembangunan menjadi lamban. Mereka juga mengkiritik temuan BPK yang selalu ada dalam pemeriksaan anggaran Pemkab Seluma. Hal ini dikarenakan buruknya pengelolaan keuangan di Kabupaten Seluma saat ini.

Sasriponi mengatakan, DPRD Seluma tidak ubahnya seperti kumpulan kontraktor. Karena saat ini hampir seluruh pekerjaan di Kabupaten Seluma dikuasai oleh DPRD Seluma. Bahkan kongkalikong antara DPRD Seluma dengan pemda Seluma Sendiri. Hal ini terbukti dengan tidak adanya tindak lanjut hasil audit BPK yang dikembalikan. Sasrifoni, meminta Ketua DPRD Seluma Husni Thamrin SH MH menemui dirinya di depan halaman Kantor DPRD Seluma.

Setelah puas menyampaikan aspirasnya, keempat orator bersama dengan satu orang sopir ini kemudian meninggalkan lokasi Kantor DPRD Seluma. Serta menegaskan kalau dalam waktu seminggu lagi, mereka akan datang ke DPRD Seluma. Untuk membawa massa yang lebih banyak lagi. Serta kembali melakukan aksi demo di DPRD Seluma

“Saya berbicara lengkap dengan data dan fakta. Bahkan masyarakat di Kabupaten Seluma juga bisa melihat langsung bagaimana buruknya pembangunan saat ini,” tegasnya.

Pendemo mengendarai mobil Toyota Kijang Super dengan nomor polisi B 2216 JO.

Aksi tersebut dikomandoi Sasriponi, dengan peserta demo Deno Andeska, Aurigo Jaya, Muhar Rozi, serta satu orang sopir mobil Agusti. Awalnya demo berjalan tertib. Pendemo menyampaikan orasinya yang berisikan kritikan dan ketidapuasan terhadap kinerja DPRD Seluma.

Kapolres Seluma AKBP Raden Tri Wahyu Budiyanto SIK melalui Kabag Ops Sugeng Hari SH MH didampingi Kasat Sabhara AKP Syafrizal mengatakan untuk satu orang yang diamankan masih diproses.

“Sampai sore ini untuk satu orang yang diamankan masih diproses di Polres,” tegas Kasat Sabhara.

Kapolres menegaskan, aksi itu sudah menyalahi aturan. Meksi semua masyarakat bebas dan diperbolehkan melaksanakan unjuk rasa, tapi tetap harus sesuai dengan prosedur dan tidak boleh melanggar aturan. Apalagi sampai menurunkan bendera.

Saat demo berlangsung anggota DPRD Seluma sedang melaksanakan rapat anggaran membahas rancangan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Seluma. Tak ada satupun angota dewan bersedia menemui pendemo saat demo berlangsung. Pimpinan dan anggota dewan pun enggan memberikan pernyataan saat diwawancarai wartawan, terkait demo dan tudingan yang disampaikan pendemo atas kinerja DPRD Seluma. (333)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: