Revolusi Mental Harus Dilakukan
BENGKULU, BE - Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu, Dr drh H Rohidin Mersyah MMA mengatakan revolusi mental merupakan hal penting untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat. Baik berdaulat di bidang politik, bidang ekonomi maupun kepribadian dalam kebudayaan yang berlandaskan semangat gotong royong. Tak hanya itu, revolusi mental juga penting untuk mewujudkan PNS yang berkinerja baik.
“Integritas, etos kerja, dan gotong royong PNS kita masih sangat lemah. Tentu revolusi mental harus kita lakukan mulai dari saat ini,” ungkap Rohidin saat usia membuka Focus Group Discussion (FGD) tentang Pembentukan Gugus Tugas Gerakan Nasional Revolusi Mental di Gedung Serba Guna Pemprov, kemarin.
Menurutnya, mental PNS atau Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi perhatian yang harus diutamakan. Sebab, masih banyak yang harus dibenahi, karena tiga nilai utama revolusi mental yaitu integritas, etos kerja, dan gotong royong belum teruji sehingga kepercayaan masyarakat menjadi luntur.
“ASN Harus mampu melayani, bukan dilayani. Masyarakat menginginkan itu, jangan malah membuat mereka kecewa dengan pelayanan yang diberikan,” tegasnya.
Pemerintah Provinsi Bengkulu memiliki 7 ribu lebih ASN yang harus menjadi representasi dari pemerintahan. \"Tingkat kepercayaan masyarakat juga harus kembali ditingkatkan, karena selama ini masih banyak ditemukan ASN yang menyimpang dari fokus kerja,\" ujarnya.
Sementara itu, Asisten Deputi Pendidikan Menengah dan Keterampilan Bekerja Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK RI), Drs Yohan MSi mengatakan, ada pihaknta merekrut sedikitnya 80 orang untuk dijadikan agen perubahan yang diambil dari berbagai kalangan.
Mulai dari ASN, pengusaha dan elemen masyarakat dari berbagai profesi hingga para penyandang cacat.
Mereka aklan ditugaskan untuk merubah cara pandang, pola pikir dan prilaku masyarakat di lingkungannya.
“Para tokoh masyarakat akan menjadi fasilitator dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental ini,\" tandasnya. (151)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: